Purwokerto (ANTARA) - Dosen Olahraga Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Dr. Yudha Febrianta, M.Or., AIFO. mengatakan permainan lato-lato yang pernah tren pada tahun 1990-an dan saat ini kembali viral dapat melatih perkembangan motorik anak.
"Anak sejatinya memiliki energi berlebih yang perlu disalurkan untuk kegiatan yang positif dan bermanfaat untuk tumbuh kembang anak. Apalagi saat ini anak juga tidak lepas dari HP," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis.
Dengan adanya permainan tersebut, kata dia, anak akan mulai tidak terkonsentrasi pada permainan atau gim yang ada di gawai/HP.
Menurut dia, bermain menjadi salah satu kunci bagi anak untuk belajar, berkembang, percaya diri, sejahtera, dan sehat secara mental.
Oleh karena itu, lanjut dia, variasi dalam permainan sangat penting untuk diperhatikan ketika ingin mengembangkan seluruh area perkembangan anak.
"Permainan lato-lato akan membuat anak belajar untuk mengendalikan gerakan tangan. Itu karena kalau gerakan tangan ini tidak terkendali dengan baik, gerak dari bandul tersebut akan tidak stabil dan menyebabkan permainan terhenti," jelasnya.
Baca juga: Mahasiswa PMM UMP laksanakan kontribusi sosial di panti asuhan
Lebih lanjut, Dr. Yudha mengatakan perkembangan motorik menurut Guru Besar Bidang Ilmu Ilmu Kepelatihan Olahraga Unversitas Negeri Yogyakarta (UNY) Prof. Dr. Dra. Endang Rini Sukamti, M.S. adalah sesuatu proses kemasakan atau gerak yang langsung melibatkan otot-otot untuk bergerak dan proses pensarafan yang menjadi seseorang mampu menggerakkan dan proses persarafan yang menjadikan seseorang mampu menggerakkan tubuhnya.
"Keterampilan motorik kasar merupakan keterampilan gerak yang menggunakan otot-otot besar, tujuan kecermatan gerakan bukan merupakan suatu hal yang penting akan tetapi koordinasi yang halus dalam gerakan adalah hal yang paling penting. Motorik kasar meliputi melompat, memelempar, berjalan, dan meloncat," katanya.
Ia mengatakan dari berbagai pendapat ahli terkait dengan perkembangan motorik maka permainan lato-lato ini dapat digunakan untuk melatih motorik anak, baik motorik kasar maupun motorik halus.
"Permainan ini merupakan permainan kombinasi antara keterampilan motorik kasar dan motorik halus. Terdapat unsur kecepatan, keseimbangan, konsentrasi, berpindah tempat, daya tahan otot, dan lain sebagainya," tegasnya.
Selain dari unsur motorik, kata dia, ada dari unsur sosial berupa anak-anak akan mudah melakukan sosialisasi kepada temannya dan akan saling berkompetisi dengan temannya yang sama-sama memainkan lato-lato.
"Anak yang bisa memainkan permainan ini maka mereka akan lebih percaya diri dan mampu berbagi strategi untuk memainkan lato-lato dengan temannya," kata Dr. Yudha. (tgr)
Baca juga: Ini kesan mahasiswa asal Tajikistan selama kuliah di UMP
Baca juga: Kampung UMP di Banjaranegara kembangkan desa wisata berbasis kearifan lokal
Baca juga: Mahasiswa UMP siapkan masyarakat desa tangguh bencana
Berita Terkait
UIN Walisongo gelar kursus singkat untuk pacu mutu dosen pemula
Kamis, 31 Oktober 2024 19:42 Wib
Dukung agrowisata berkelanjutan, Tim Dosen Unsoed beri pelatihan produk olahan stroberi
Kamis, 31 Oktober 2024 15:26 Wib
Dosen UNS riset teknologi pengisian baterai untuk motor listrik
Rabu, 30 Oktober 2024 15:23 Wib
Dosen ISI Surakarta ikut pasarkan produk rotan Sukoharjo
Selasa, 22 Oktober 2024 19:56 Wib
Tim dosen Unsoed dampingi petani kembangkan pertanian ramah lingkungan
Selasa, 15 Oktober 2024 15:55 Wib
Tim dosen Unsoed dampingi petani stroberi bikin pupuk-pestisida ramah lingkungan
Sabtu, 12 Oktober 2024 15:38 Wib
WPRC hadirkan dosen tamu bahas demokrasi digital di ASEAN dan Eropa
Rabu, 9 Oktober 2024 19:32 Wib
Di KJRI Penang, dosen USM jelaskan manfaat "Resource Theory" bagi TKI
Selasa, 24 September 2024 9:56 Wib