Mahasiswa UNSOED Raih Gold Medal & Special Award Di Indonesia Inventors Days 2022
Tim kami membuat sebuah inovasi alat pengolah limbah batik dan tekstil yang dinamakan dengan MY-CORE
Semarang (ANTARA) - Mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) kembali mempersembahkan medali dari ajang internasional yakni Indonesia Inventors Days (IID) 2022 yang diselenggarakan INNOPA pada 29-31 Oktober 2022 di Universitas Udayana, Bali.
Delegasi Unsoed terdiri Wafa Nur Azizah, Enrico Andra Hidayat, dan Oryza Tiva Kusumamiarsih (Fakultas Biologi Unsoed), dan Febriansyah Dwi Putra (Fakultas Teknik Unsoed) yang dibimbing oleh Dr.Ratna Stia Dewi, M.Sc.
Kegiatan tersebut merupakan sebuah kegiatan internasional yang mewadahi penemu, peneliti maupun ilmuwan untuk menyajikan ide inovasi dan penemuan-penemuan baru mereka yang dapat berguna bagi keilmuwan, lingkungan, serta masyarakat.
Ada 352 tim dari 32 negara dan lima benua di antaranya, Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, Taiwan, Hongkong, China, Philipina, Egypt, Iran, Russia, Poland, Canada, Jordan, Turkiye, Iraq, Croatia, Saudi Arabia, Kazakhstan, India, dan lainnya.
Tim berhasil meraih dua penghargaan sekaligus yakni Gold Medal serta Special Award di Bidang Lingkungan, dari World Invention Intellectual Property Associations (WIIPA) pada kategori Protection of Environment, Energy, Water, and Sanitation.
“Tim kami membuat sebuah inovasi alat pengolah limbah batik dan tekstil yang dinamakan dengan MY-CORE: Batik Waste Mycoremediation Tool Based on Crude Enyzme Immobilization with Chitosan and Zeolite Filtration Using the Internet of Things (IoT) ,” kata Wafa.
Menurutnya limbah batik ini telah terdegradasi oleh agen biologis jamur yang dapat menurunkan kadar toksisitas pada limbah batik tersebut, sehingga memenuhi baku mutu yang aman dibuang ke badan lingkungan.
Adapun pengujian skala laboratorium yang telah dilakukan yakni, Total Suspended Solid (TSS), Total Dissolves Solid (TDS), Total Kromium, Amonia Bebas, Sulfide, tingkat keasaman (pH), dan Electrical Conduct (EC).
Selain itu, MY-CORE tersebut dilengkapi pengolahan transfer data dengan sistem yang praktis dan efektif menggunakan The Internet of Things (IoT), sehingga keefektifan kontak limbah batik dengan agen biologis dalam alat ini dapat dimonitor jarak jauh tanpa harus mengontrolnya secara langsung.
Alat ini pun sudah diajukan hak paten yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM RI.
Tim Unsoed lainnya juga berhasil meraih medali di ajang IID 2022, mereka adalah Pramudya Wisanggeni, Mochammad Rezky Darmawan, Haris Raditya Subandrio, dan Fajar Fatkhurrohman yang berasal dari Fakultas Biologi Unsoed yang dibimbing oleh Dr. Endang Ariyani Setyowati, M.Si.
Tim ini berhasil meraih Gold Medal Bidang Pharmacy, Medicine, Health and Humanistic Therapy. Adapun judul yang ditampilkan adalah “E-Chloris: Potential of Chlorella vulgaris Effervescent Tablets as Immunostimulant”.
Delegasi Unsoed terdiri Wafa Nur Azizah, Enrico Andra Hidayat, dan Oryza Tiva Kusumamiarsih (Fakultas Biologi Unsoed), dan Febriansyah Dwi Putra (Fakultas Teknik Unsoed) yang dibimbing oleh Dr.Ratna Stia Dewi, M.Sc.
Kegiatan tersebut merupakan sebuah kegiatan internasional yang mewadahi penemu, peneliti maupun ilmuwan untuk menyajikan ide inovasi dan penemuan-penemuan baru mereka yang dapat berguna bagi keilmuwan, lingkungan, serta masyarakat.
Ada 352 tim dari 32 negara dan lima benua di antaranya, Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, Taiwan, Hongkong, China, Philipina, Egypt, Iran, Russia, Poland, Canada, Jordan, Turkiye, Iraq, Croatia, Saudi Arabia, Kazakhstan, India, dan lainnya.
Tim berhasil meraih dua penghargaan sekaligus yakni Gold Medal serta Special Award di Bidang Lingkungan, dari World Invention Intellectual Property Associations (WIIPA) pada kategori Protection of Environment, Energy, Water, and Sanitation.
“Tim kami membuat sebuah inovasi alat pengolah limbah batik dan tekstil yang dinamakan dengan MY-CORE: Batik Waste Mycoremediation Tool Based on Crude Enyzme Immobilization with Chitosan and Zeolite Filtration Using the Internet of Things (IoT) ,” kata Wafa.
Menurutnya limbah batik ini telah terdegradasi oleh agen biologis jamur yang dapat menurunkan kadar toksisitas pada limbah batik tersebut, sehingga memenuhi baku mutu yang aman dibuang ke badan lingkungan.
Adapun pengujian skala laboratorium yang telah dilakukan yakni, Total Suspended Solid (TSS), Total Dissolves Solid (TDS), Total Kromium, Amonia Bebas, Sulfide, tingkat keasaman (pH), dan Electrical Conduct (EC).
Selain itu, MY-CORE tersebut dilengkapi pengolahan transfer data dengan sistem yang praktis dan efektif menggunakan The Internet of Things (IoT), sehingga keefektifan kontak limbah batik dengan agen biologis dalam alat ini dapat dimonitor jarak jauh tanpa harus mengontrolnya secara langsung.
Alat ini pun sudah diajukan hak paten yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM RI.
Tim Unsoed lainnya juga berhasil meraih medali di ajang IID 2022, mereka adalah Pramudya Wisanggeni, Mochammad Rezky Darmawan, Haris Raditya Subandrio, dan Fajar Fatkhurrohman yang berasal dari Fakultas Biologi Unsoed yang dibimbing oleh Dr. Endang Ariyani Setyowati, M.Si.
Tim ini berhasil meraih Gold Medal Bidang Pharmacy, Medicine, Health and Humanistic Therapy. Adapun judul yang ditampilkan adalah “E-Chloris: Potential of Chlorella vulgaris Effervescent Tablets as Immunostimulant”.