"Anak muda berpotensi menjadi pendonor berkualitas yang jumlahnya bisa sangat besar," kata dia di Semarang, Senin.
Menurut Ketua Dewan Kehormatan PMI Jateng itu, sosialisasi diperlukan secepat mungkin agar jumlah pendonor darah dapat ditingkatkan sebelum memasuki Bulan Suci Ramadhan.
Biasanya, saat Ramadhan, jumlah pendonor akan menurun drastis, sedangkan stok darah harus dipastikan aman dan mencukupi.
"Menjelang Ramadhan, biasanya pendonor berkurang signifikan sehingga harus diantisipasi sejak saat ini. Saya minta unit donor darah kabupaten/kota menghitung ketersediaan darah," ujarnya.
Politikus Partai Persatuan Pembangunan itu, menekankan pentingnya sosialisasi donor darah, khususnya di kalangan civitas academica, pelajar, dan pondok pesantren.
"Ayo kita gerakkan lagi, ini bisa kita masukkan saat Opspek (Orientasi Program Studi dan Pengenalan Kampus) , kita kenalkan donor darah," kata Wagub Taj Yasin.
Gus Yasin, sapaan akrab Wagub Jateng itu, juga meminta PMI Jateng melakukan berbagai inovasi di wilayah masing-masing sebab PMI selalu hadir dalam setiap aksi kemanusiaan yang digalang pemerintah.
"Ketika ada bencana di seluruh Nusantara kita siap tanggap. Saat ini, kita masih dalam kondisi yang belum baik-baik saja, masih di tengah pandemi COVID-19 varian Omicron," ujarnya.