Wonosobo (ANTARA) - Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung tahap III di Desa Tumenggungan, Selomerto, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah memanfaatkan ban bekas untuk membuat talud irigasi.
Kepada Desa Tumenggungan Mudakir di Wonosobo, Senin, mengatakan, pembuatan talud tersebut tidak masuk dalam rencana anggaran biaya (RAB) sehingga disiasati pembangunannya dengan menggunakan ban bekas.
Ia menuturkan, talud ini tidak masuk dalam RAB TMMD karena keterbatasan dana, namun mengingat ruas jalan ini juga merupakan penyangga saluran irigasi penting bagi para petani maka harus diselesaikan.
"Talud tersebut harus dibuat mengingat sebelah badan jalan merupakan saluran irigasi dan jalan tersebut berasal dari tanah urug. Dengan berbagai pertimbangan dipilihlah ban bekas untuk dijadikan talud," katanya.
Ia menuturkan ban bekas merupakan limbah sehingga penggunaannya tidak perlu biaya. Ban bekas lebih kuat dan tahan lama bila dibandingkan dengan menggunakan karung atau lainnya.
Pemanfaatan ban bekas ini juga membantu memanfaatkan limbah sehingga tidak mencemari lingkungan. Pengerjaanya pun cukup mudah yaitu ban diletakkan dan diisi tanah sudah selesai.
Ia menyampaikan atas inisiatif pembuatan talud menggunakan ban bekas tersebut menjadikan inspirasi bagi masyarakat untuk berkreasi di tengah-tengah terbatasnya dana yang ada.
"Masyarakat menjadi termotivasi untuk lebih kreatif dan inovatif lagi dalam menghadapi permasalahan lingkungan sekitar," kata Mudakir.
Menurut dia program TMMD sengkuyung tahap III di Desa Tumenggungan tinggal beberapa hari lagi selesai. Saat ini semua program yang menjadi sasaran sudah selesai semua, tinggal pembenahan atau finishing saja.
Babinsa Tumenggungan Serda Ali Purnomo menyampaikan keputusan tersebut diambil untuk menyiasati keterbatasan sumber keuangan di masa akhir TMMD.
"Dipilihnya ban bekas ini, sekaligus diharapkan untuk dapat menginspirasi masyarakat agar tidak lekas menyerah menghadapi kendala-kendala dalam upaya memajukan desa," katanya.
Ia menuturkan TMMD Sengkuyung memang menjadi ajang bagi TNI dan rakyat untuk bersatu membangun desa guna meningkatkan kesejahteraan dan memudahkan akses fasilitas umum demi kepentingan bersama.
"Wajar ketika muncul persoalan pun, diselesaikan dengan diskusi dan kesepakatan bersama seperti dalam hal menuntaskan talud ini," tandasnya. ***3***