Magelang (ANTARA) - Wakil Wali Kota Magelang KH M Mansyur menyebut program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap I Tahun Anggaran 2025 di daerah setempat wujud sinergisitas TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam mempercepat pembangunan.
"Keberhasilan pembangunan memerlukan dukungan dan partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat. Gotong royong adalah jati diri bangsa yang harus terus kita rawat agar tidak tergerus oleh materialisme dan komersialisme," ujarnya dalam rilis Bagian Prokompim Pemkot Magelang di Magelang, Rabu.
Ia mengatakan hal itu saat pembukaan TMMD Sengkuyung Tahap I/2025 Kota Magelang di halaman SD Kartika III Potrobangsan, Kecamatan Magelang Utara.
Program itu, ujar dia, juga terkait dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Ia mengharapkan semangat gotong royong tetap hidup dalam masyarakat untuk mewujudkan pemerataan pembangunan dan ketahanan nasional.
Program TMMD mengusung semangat gotong royong, antar lain melalui kegiatan pembangunan fisik dan nonfisik selama 30 hari atau hingga 20 Maret 2025, di Kelurahan Potrobangsan, Kecamatan Magelang Utara.
Kegiatan utama pembangunan fisik TMMD, meliputi penambahan dan peninggian talud tanggul Kali Kota sepanjang 110 meter, dengan tinggi 1,5 meter dan lebar atas 0,30 meter. Rehabilitasi talud irigasi sepanjang 15 meter, dengan tinggi 4 meter dan lebar atas 0,30 meter.
Kegiatan pembangunan nonfisik, meliputi edukasi bela negara, wawasan kebangsaan, kamtibmas, pencegahan narkoba, kesehatan, dan bahaya judi daring.
Koordinator TMMD Sengkuyung Kota Magelang yang juga Wadan Koramil 23/Magelang Utara Kapten Inf Robertus Santoso mengatakan program ini tidak hanya membangun infrastruktur, tetapi juga mental dan kesadaran masyarakat.
"TMMD hadir bukan hanya untuk membangun fisik, tetapi juga membangun jiwa dan karakter masyarakat agar lebih tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan," ujarnya.
Program ini untuk membantu akselerasi pembangunan di daerah, memperkuat ketahanan masyarakat, dan meningkatkan kemanunggalan TNI dengan rakyat.