Purwokerto (ANTARA) - Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi melepas keberangkatan empat atlet asal wilayah setempat untuk mengikuti ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX dan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI Papua tahun 2021.
"Hari ini kami melepas empat orang atlet dan satu ofisial yang akan mengikuti PON dan Peparnas di Papua," kata Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi melalui siaran pers yang diterima di Purwokerto, Jumat.
Bupati juga memberikan apresiasi kepada KONI dan National Paralympic Committee (NPC) Purbalingga karena telah memberikan pendampingan kepada para atlet hingga bisa lolos seleksi masuk ajang kompetisi bergengsi.
Bupati mengatakan masyarakat Purbalingga sangat berbangga dan mengajak para atlet untuk bersyukur karena bisa mengikuti kesempatan ajang ini.
Bupati juga berpesan, agar di masa pandemi COVID-19 ini para atlet dan ofisial untuk tetap jaga kesehatan dan tetap semangat.
Bupati berharap di ajang PON XX dan Peparnas XVI ini, Kabupaten Purbalingga bisa menorehkan sejarah kemenangan.
Baca juga: 10 atlet Temanggung perkuat Tim Jateng PON XX di Papua
"Namun rekan-rekan atlet tidak perlu merasa terbebani, soal juara itu dipikir belakangan yang harus dibawa dalam pola pikir rekan-rekan atlet sekalian adalah bagaimana memberikan yang terbaik," katanya.
Sementara itu, Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Purbalingga Eko Susilo menjelaskan dari 4 atlet, dua atlet di antaranya mengikuti ajang PON Papua pada 2-15 September yakni Arifianto Firmansyah atlet lompat jauh dan Aditia Tri Sahria atlet panjat tebing.
“Alhamdulillah dari Purbalingga ada dua cabang untuk ikut mendukung Jawa Tengah, yaitu atletik dan panjat tebing. Sebenarnya ada satu cabang lagi yang ikut, yaitu softball, namun karena disini belum ada Pengkabnya sehingga ikut daerah lain, tapi asli dari Purbalingga dan membela Purbalingga," katanya.
Sementara itu Ketua NPC Kabupaten Purbalingga Sri Wahyuni menyatakan pihaknya juga turut mengirimkan dua atlet untuk mengikuti Peparnas XVI.
Mereka adalah Iqbal Rizki Pratama atlet atletik dan Kholid Karsim atlet panahan.
"Alhamdulillah walaupun NPC baru berdiri 2016 tapi sudah bisa mengirimkan atlet ke ajang nasional, kami berharap ke depan NPC bisa mendapatkan dukungan yang lebih dari pemerintah. Khususnya dalam mendukung olahraga disabilitas," katanya.
Baca juga: Waspadai nyamuk "dugem" pada PON Papua
Baca juga: Gubernur Sulut: Atlet jangan keluyuran saat PON Papua