Cilacap (ANTARA) - Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) atau Basarnas Cilacap mengakhiri operasi pencarian terhadap korban Kapal Pengayoman IV yang tenggelam di perairan utara Pulau Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
"Dari pukul 12.30 WIB kami melanjutkan pencarian, yang pertama memang sudah ditemukan tujuh orang, dan kami memastikan apakah masih ada korban yang terjebak di kapal atau jatuh dan tenggelam," kata Kepala Basarnas Cilacap I Nyoman Sidakarya di Pos SAR Gabungan, Dermaga Wijayapura, Cilacap, Jumat sore.
Setelah dilakukan penyelaman hingga Jumat (17/9) sore, kata dia, tidak ada tanda-tanda korban yang masih terjebak di kapal Pengayoman IV tersebut.
Dalam penyisiran di permukaan air yang dilakukan oleh potensi SAR seperti Basarnas, Pangkalan TNI Angkatan Laut Cilacap, Kepolisian Resor Cilacap, dan sebagainya dengan menggunakan perahu karet juga tidak menemukan adanya tanda-tanda korban lainnya.
"Berdasarkan hasil evaluasi, mudah-mudahan tidak ada tambahan korban lain dari tujuh orang yang telah ditemukan," ujarnya berharap.
Terkait dengan penyebab terbaliknya kapal Pengayoman IV hingga akhirnya tenggelam, dia mengatakan hal itu disebabkan faktor alam berupa angin yang cukup kencang dan arusnya deras.
"Itu kapal feri dari Honda berpapasan, melihat langsung detik-detik kapal Pengayoman IV itu terbalik," tuturnya menjelaskan.
Menurut dia, posisi kapal Pengayoman IV saat ini telah ditarik dari lokasi kejadian ke dekat Dermaga Wijayapura.
Lebih lanjut, Nyoman mengatakan berdasarkan evaluasi dari hasil penyelaman dan penyisiran di permukaan air tersebut, pihaknya bersama pihak-pihak terkait lainnya memutuskan untuk mengakhiri operasi pencarian korban kapal Pengayoman IV.
"Mudah-mudahan korban hanya tujuh orang itu dan tidak ada tambahan," katanya.
Kapal Pengayoman IV tenggelam di perairan utara Pulau Nusakambangan dalam perjalanan dari Dermaga Wijayapura, Cilacap, menuju Dermaga Sodong, Pulau Nusakambangan, setelah terbalik akibat terhempas angin kencang pada Jumat (17/9) pagi.
Kapal yang berangkat dari Dermaga Wijayapura pada pukul 08.50 WIB membawa tujuh penumpang termasuk awak kapal, satu unit sepeda motor, serta dua truk bermuatan pasir.
Sekitar pukul 09.00 WIB, kapal tersebut terhempas angin dan terbalik. Akibat kejadian tersebut, dua penumpang meninggal dunia dan lima orang lainnya selamat.
Baca juga: Kapal cepat bertabrakan, Kepala BRI meninggal
Baca juga: Korban tenggelam di Sungai Serayu ditemukan meninggal
Berita Terkait
Basarnas: Keberadaan kapal nelayan Kilat Maju Jaya-7 belum diketahui
Selasa, 19 Maret 2024 15:01 Wib
Kapal nelayan dengan 10 ABK asal Pemalang hilang kontak di Samudra Hindia
Sabtu, 16 Maret 2024 23:57 Wib
Tim SAR mulai cari 22 kru kapal yang tenggelam di Selayar Sulsel
Rabu, 13 Maret 2024 9:40 Wib
SAR Semarang evakuasi warga AS penumpang kapal pesiar terserang stroke
Minggu, 3 Maret 2024 14:40 Wib
Pemkab Demak bantu mesin kapal untuk kesejahteraan nelayan
Selasa, 5 Desember 2023 7:00 Wib
Basarnas akhiri pencarian korban kapal terbalik di Pantai Wagir Indah
Kamis, 19 Oktober 2023 16:50 Wib
Kapal terbalik di perairan Cilacap, ABK asal Brebes belum ditemukan
Rabu, 18 Oktober 2023 15:49 Wib
Dua kapal Polairud Polres Kendal diubah jadi perpustakaan terapung
Sabtu, 7 Oktober 2023 10:11 Wib