Solo (ANTARA) - Sebanyak 16 atlet National Paralympic Committee (NPC) Indonesia akan mewakili kontingen Merah Putih mengikuti seremonial pembukaan pesta olahraga disabilitas Paralimpiade 2021, di Olympic Stadium Tokyo Jepang, Selasa (24/8).
"Sebanyak 16 atlet NPC akan mewakili Indonesia di opening ceremony Paralimpiade Tokyo," kata Ketua Humas NPC Indonesia, Heri Isranto, saat mendirikan media center selama Paralimpiade Tokyo 2020, 24 Agustus hingga 5 September 2021, di Hotel Kusuma Sahid Solo, Jateng.
Menurut Heri Isranto dua atlet NPC Indonesia yakni Jaenal Arpin dari cabang olahraga atletik dan Hanik Pujiastuti bertugas sebagai membawa bendera Merah Putih dalam rombongan kontingen NPC Indonesia.
Isranto mengatakan kontingen NPC Indonesia untuk Paralimpiade Tokyo mengirimkan 60 orang yang diberangkatkan secara bertahap mulai 17 hingga 23 Agustus 2021. Kontingen sebanyak itu, terdiri atas 23 atlet, 13 pelatih, dan 24 ofisial (fisioterapis, mekanik, adminitrasi, living assistant, dokter, CDM, deputi CDM, dan COVID-19 Liaisson officer.
Kontingan NOC Indonesia meloloskan 23 atlet dari tujuh cabang olahraga, yakni dari atletik tujuh atlet, bulu tangkis tujuh atlet, tenis meja tiga atlet, renang dua atlet, menembak dua atlet, balap sepeda satu atlet, dan angkat berat satu atlet. Jumlah tersebut lebih banyak dibanding atlet yang mengikuti Paralimpiade Rio de Janeiro 2016, NPC Indonesia hanya mengirimkan sembilan atletnya.
Baca juga: Jaenal dan Hanik Puji bawa bendera Indonesia di defile Paralimpiade Tokyo
Kontingen NPC Indonesia akan memulai perjuangan pada cabang olahraga tenis meja dan renang, pada Rabu (25/8). Event Paralimpiade Tokyo ini akan berlangsung mulai Selasa (24/8) hingga, Minggu (5/9).
Kontingen NPC Indonesia sejak dari Tanah Air hingga ke Tokyo Jepang menjalani protokol kesehatan ketat dengan wajib menjalami tes PCR tujuh hari berturut-turut sebelum berangkat. Kontingen NPC Indonesia setiba di Jepang harus tes PCR dan jika hasilnya negatif COVID-19 bisa langsung ke Kampung Atlet dan menjalani isolasi selama tiga hari.
Atlet selama karantina tidak boleh berinteraksi dengan kontingen dari negara lain. Atlet setiap hari di Jepang wajib menjalami tes antigen dari sampel air liur.
Isranto mengatakan untuk target NPC Indonesia di ajang Paralipiade Tokyo ini, tetap sama yakni meraih satu medali emas, satu perak, tiga perunggu. Serta memperbaiki peringkat menjadi peringkat 60 besar dunia.
Baca juga: Judoka Paralimpiade Tokyo patahkan tulang rusuk petugas keamanan
Baca juga: Ganjar lepas tujuh atlet Jateng ke Paralimpiade Tokyo