Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, terus mendorong pada para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal memanfaatkan aplikasi "Lokapasar Batik" untuk memasarkan produknya.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM Sri Haryati di Pekalongan, Senin, mengatakan bahwa sampai saat ini sudah ada 30 UMKM batik yang tergabung dan memanfaatkan aplikasi tersebut.
"Kami menargetkan seluruh UMKM batik bisa bergabung menggunakan aplikasi itu karena beberapa pelaku usaha juga merasakan manfaatnya dalam penjualan produk," katanya.
Baca juga: Ganjar mendorong pemasaran produk UMKM ikuti zaman
Pemkot, kata Haryani, akan terus menggencarkan sosialisasi dan promosi agar pelaku UMKM batik memanfaatkan aplikasi "Lokapasar Batik".
"Aplikasi ini sudah diluncurkan sejak November 2020, dengan tujuan untuk memudahkan dan mendorong pelaku UMKM dapat bangkit dan eksis dalam memasarkan produk usahanya secara daring," katanya.
Terkait cara mendaftar dan penggunaanya, kata dia, sangat mudah yaitu pelaku usaha batik hanya perlu datang ke kantor Dindagkop UKM dengan membawa foto produk dan menyertakan nomor Whatsapp yang bisa dihubungi.
"Secara teknis akan diajarkan oleh petugas. Aplikasi ini berbasis WhatsApp karena sudah familiar di masyarakat sehingga mereka bisa mengakses dengan mudah dan cepat," katanya.
Adapun bagi masyarakat yang ingin membeli batik melalui aplikasi Lokapasar Batik, yaitu gunakan WhatsApp ke nomor Digiretail 0811-4150-8888, ketik #lokapasarbatik pada chatroom.
"Kemudian, pembeli mengisi data seperti metode order, alamat lengkap, memilih produk yang akan dibeli, jumlah produk, hingga metode pengiriman, dan konfirmasi pembayaran," katanya.
Baca juga: Pasarkan produk, Pemkot Pekalongan dorong UMKM manfaatkan digitalisasi
Baca juga: Austria-Gubernur Jateng jajaki kerja sama bidang pendidikan dan UMKM