Antisipasi lonjakan pasien COVID-19, RSUD Boyolali tambah tempat tidur
Boyolali (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, bakal menambah kapasitas tempat tidur di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pandan Arang sebagai langkah antisipasi adanya lonjakan kasus COVID-19 di daerahnya.
RSUD Pandan Arang Boyolali menjadi rumah sakit rujukan COVID-19 di wilayah ini, berupaya mengatasi dan menanggulangan lonjakan kasus COVID-19 dengan menambah kapasitas tempat tidur, kata Direktur RSUD Pandan Arang Boyolali, Siti Nur Rokhmah Hidayati, di Boyolali, Kamis.
Siti Nur Rokhmah Hidayati mengaku sedang mempersiapkan penambahan tempat tidur di Bangsal Brotowali II RSUD Pandan Arang sebagai langkah antisipasi lonjakan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Boyolali.
"Kami sedang mempersiapkan untuk penambahan tempat tidur di Bangsal Brotowali II yang semula sebanyak 36 tempat tidur rencana menjadi 72 tempat tidur untuk antisipasi terjadinya lonjakan kasus COVID-19 di Boyolali," kata Siti Nur.
Siti Nur menjelaskan jumlah pasien COVID-19 di Bangsal Brotowali I kini terisi 100 persen atau dari 20 kapasitas tempat tidur semuanya terisi dengan gejala sedang menuju berat. Pasien di Bangsal Brotowali II kini terisi sekitar 17 persen atau enam pasien dari kapasitas 36 tempat tidur. Sedangkan Bangsal Kanwa kini terisi 20 pasien atau 91 persen dari kapasitas 22 tempat tidur.
Bangsal Baradha I terisi 12 pasien dari kapasitas 16 tempat tidur atau sekitar 75 persen dan Bangsal Tantular terisi 13 pasien dari kapasitas 18 tempat tidur atau 72 persen. Ruang Intensive Care Unit (ICU) terisi dua pasien dari kapasitas enam tempat tidur atau sekitar 50 persen.
Pihaknya mengakui adanya lonjakan kasus konfirmasi positif COVID-19 yang cukup signifikan dua minggu terakhir ini. Pihaknya bekerja sama dengan Pemkab Boyolali, Dinas Kesehatan, dan Satgas COVID-19 setempat untuk mempersiapkan tempat isolasi terpusat di Kota Susu.
"Kami salah satu wacana untuk mendirikan tempat isolasi terpusat di Boyolali ada Bangsal Brotowali II dengan menambah tempat tidur," katanya.
Sementara berdasarkan perkembangan data COVID-19, di Dinkes Boyolali, hingga Kamis, sekitar pukul 14.39 WIB, menyebutkan, jumlah penambahan sebanyak 81 kasus sehingga secara akumulasi menjadi 8.913 kasus.
Menurut Kepala Dinkes Boyolali Ratri S Survivalina jumlah kasus aktif COVID-19 di Boyolali hingga Kamis ini, sebanyak 777 kasus yang terdiri dari 175 kasus masih menjalani perawatan di rumah sakit dan 602 kasus menjalani isolasi mendiri.
Jumlah pasien yang sudah dinyatakan sembuh dari COVID-19 di Boyolali sebanyak 7.765 kasus atau sekitar 87,1 persen dan meninggal dunia dari tertular virus corona sebanyak 371 kasus atau sekitar 4,2 persen.
Boyolali skoring indeks kesehatan masyarakat (IKM) COVID-19 pada angka 2,04 atau masuk zona resiko sedang atau orange.
RSUD Pandan Arang Boyolali menjadi rumah sakit rujukan COVID-19 di wilayah ini, berupaya mengatasi dan menanggulangan lonjakan kasus COVID-19 dengan menambah kapasitas tempat tidur, kata Direktur RSUD Pandan Arang Boyolali, Siti Nur Rokhmah Hidayati, di Boyolali, Kamis.
Siti Nur Rokhmah Hidayati mengaku sedang mempersiapkan penambahan tempat tidur di Bangsal Brotowali II RSUD Pandan Arang sebagai langkah antisipasi lonjakan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Boyolali.
"Kami sedang mempersiapkan untuk penambahan tempat tidur di Bangsal Brotowali II yang semula sebanyak 36 tempat tidur rencana menjadi 72 tempat tidur untuk antisipasi terjadinya lonjakan kasus COVID-19 di Boyolali," kata Siti Nur.
Siti Nur menjelaskan jumlah pasien COVID-19 di Bangsal Brotowali I kini terisi 100 persen atau dari 20 kapasitas tempat tidur semuanya terisi dengan gejala sedang menuju berat. Pasien di Bangsal Brotowali II kini terisi sekitar 17 persen atau enam pasien dari kapasitas 36 tempat tidur. Sedangkan Bangsal Kanwa kini terisi 20 pasien atau 91 persen dari kapasitas 22 tempat tidur.
Bangsal Baradha I terisi 12 pasien dari kapasitas 16 tempat tidur atau sekitar 75 persen dan Bangsal Tantular terisi 13 pasien dari kapasitas 18 tempat tidur atau 72 persen. Ruang Intensive Care Unit (ICU) terisi dua pasien dari kapasitas enam tempat tidur atau sekitar 50 persen.
Pihaknya mengakui adanya lonjakan kasus konfirmasi positif COVID-19 yang cukup signifikan dua minggu terakhir ini. Pihaknya bekerja sama dengan Pemkab Boyolali, Dinas Kesehatan, dan Satgas COVID-19 setempat untuk mempersiapkan tempat isolasi terpusat di Kota Susu.
"Kami salah satu wacana untuk mendirikan tempat isolasi terpusat di Boyolali ada Bangsal Brotowali II dengan menambah tempat tidur," katanya.
Sementara berdasarkan perkembangan data COVID-19, di Dinkes Boyolali, hingga Kamis, sekitar pukul 14.39 WIB, menyebutkan, jumlah penambahan sebanyak 81 kasus sehingga secara akumulasi menjadi 8.913 kasus.
Menurut Kepala Dinkes Boyolali Ratri S Survivalina jumlah kasus aktif COVID-19 di Boyolali hingga Kamis ini, sebanyak 777 kasus yang terdiri dari 175 kasus masih menjalani perawatan di rumah sakit dan 602 kasus menjalani isolasi mendiri.
Jumlah pasien yang sudah dinyatakan sembuh dari COVID-19 di Boyolali sebanyak 7.765 kasus atau sekitar 87,1 persen dan meninggal dunia dari tertular virus corona sebanyak 371 kasus atau sekitar 4,2 persen.
Boyolali skoring indeks kesehatan masyarakat (IKM) COVID-19 pada angka 2,04 atau masuk zona resiko sedang atau orange.