Citilink torehkan sejarah di Bandara Purbalingga
Purbalingga (ANTARA) - Direktur Utama Citilink Juliandra mengaku bangga karena anak perusahaan Garuda Indonesia itu menorehkan sejarah menjadi maskapai pertama yang melayani penerbangan di Bandara Jenderal Besar Soedirman, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.
"Alhamdulillah, Citilink menjadi maskapai pertama yang mencatat sejarah melakukan penerbangan komersial di Bandara Jenderal Besar Soedirman dan kami bangga dapat berpartisipasi dalam proses pembukaan Bandara ini. Citilink mengucapkan terima kasih kepada seluruh stakeholders yang telah berkoordinasi secara baik sehingga penerbangan komersial perdana menuju Purbalingga ini dapat terwujud dan berjalan dengan aman dan lancar dengan tentunya tetap memastikan penerapan protokol kesehatan yang ketat," katanya di Purbalingga, Kamis.
Juliandra mengatakan hal itu terkait dengan pelaksanaan penerbangan komersial perdana di Bandara Jenderal Besar Soedirman, Purbalingga, yang baru diumumkan pengaktifannya oleh PT Angkasa Pura II (Persero) pada tanggal 1 Juni 2021.
Menurut dia, penerbangan di Bandara Jenderal Besar Soedirman dilayani Citilink menggunakan armada ATR 72-600 dengan rute Surabaya-Purbalingga serta Purbalingga-Halim Perdanakusuma Jakarta, setiap hari Kamis dan Sabtu.
Baca juga: Ganjar: Bandara JB Soedirman Purbalingga jadi berkah masyarakat Purbalingga
Dalam hal ini, kata dia, jadwal untuk rute Surabaya-Purbalingga dengan nomor penerbangan QG 1832 berangkat dari Bandara Juanda pada pukul 09.30 WIB dan tiba di Bandara JB Soedirman pukul 11.05 WIB, rute Purbalingga-Halim Perdanakusuma dengan nomor penerbangan QG 1113 berangkat pada pukul 11.50 WIB dan tiba di Jakarta pukul 13.10 WIB.
Sementara untuk rute Halim Perdanakusuma-Purbalingga dengan nomor penerbangan QG 1112 berangkat dari Jakarta pukul 13.40 WIB dan tiba di Bandara JB Soedirman pukul 14.50 WIB, sedangkan rute Purbalingga-Surabaya dengan nomor penerbangan QG 1833 berangkat pukul 15.15 WIB dan tiba di Bandara Juanda pukul 16.50 WIB.
Baca juga: Bandara Purbalingga diharapkan dorong pengembangan Jateng selatan
Juliandra mengharapkan dengan dibukanya rute baru tersebut dapat mempermudah mobilitas tidak hanya untuk masyarakat Purbalingga, juga untuk masyarakat sekitarnya seperti Banyumas, Banjarnegara, dan Purwokerto untuk melakukan perjalanan dari dan menuju Jakarta maupun Surabaya yang saat ini belum memiliki akses transportasi udara.
"Dengan adanya moda transportasi yang lebih cepat dan efisien seperti penerbangan, maka diharapkan tidak hanya mempermudah mobilitas masyarakat, tetapi juga dapat mengakomodasi peningkatan arus barang dan jasa lebih baik," katanya.
Ia mengatakan pihaknya berkomitmen penuh terhadap keamanan seluruh penerbangan dengan memastikan penerapan nilai-nilai aspek safety dan security penerbangan Citilink telah sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) penerbangan sipil.
Selain itu, kata dia, Citilink senantiasa tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat di seluruh lini operasional penerbangannya, baik dari preflight, inflight, maupun postflight dengan mengacu pada ketentuan protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah untuk dapat memastikan seluruh penerbangan berjalan secara optimal dengan tetap memprioritaskan kesehatan dan kenyamanan bagi seluruh pelanggan.
Baca juga: AP II mengumumkan pengaktifan Bandara Jenderal Besar Soedirman Purbalingga
"Alhamdulillah, Citilink menjadi maskapai pertama yang mencatat sejarah melakukan penerbangan komersial di Bandara Jenderal Besar Soedirman dan kami bangga dapat berpartisipasi dalam proses pembukaan Bandara ini. Citilink mengucapkan terima kasih kepada seluruh stakeholders yang telah berkoordinasi secara baik sehingga penerbangan komersial perdana menuju Purbalingga ini dapat terwujud dan berjalan dengan aman dan lancar dengan tentunya tetap memastikan penerapan protokol kesehatan yang ketat," katanya di Purbalingga, Kamis.
Juliandra mengatakan hal itu terkait dengan pelaksanaan penerbangan komersial perdana di Bandara Jenderal Besar Soedirman, Purbalingga, yang baru diumumkan pengaktifannya oleh PT Angkasa Pura II (Persero) pada tanggal 1 Juni 2021.
Menurut dia, penerbangan di Bandara Jenderal Besar Soedirman dilayani Citilink menggunakan armada ATR 72-600 dengan rute Surabaya-Purbalingga serta Purbalingga-Halim Perdanakusuma Jakarta, setiap hari Kamis dan Sabtu.
Baca juga: Ganjar: Bandara JB Soedirman Purbalingga jadi berkah masyarakat Purbalingga
Dalam hal ini, kata dia, jadwal untuk rute Surabaya-Purbalingga dengan nomor penerbangan QG 1832 berangkat dari Bandara Juanda pada pukul 09.30 WIB dan tiba di Bandara JB Soedirman pukul 11.05 WIB, rute Purbalingga-Halim Perdanakusuma dengan nomor penerbangan QG 1113 berangkat pada pukul 11.50 WIB dan tiba di Jakarta pukul 13.10 WIB.
Sementara untuk rute Halim Perdanakusuma-Purbalingga dengan nomor penerbangan QG 1112 berangkat dari Jakarta pukul 13.40 WIB dan tiba di Bandara JB Soedirman pukul 14.50 WIB, sedangkan rute Purbalingga-Surabaya dengan nomor penerbangan QG 1833 berangkat pukul 15.15 WIB dan tiba di Bandara Juanda pukul 16.50 WIB.
Baca juga: Bandara Purbalingga diharapkan dorong pengembangan Jateng selatan
Juliandra mengharapkan dengan dibukanya rute baru tersebut dapat mempermudah mobilitas tidak hanya untuk masyarakat Purbalingga, juga untuk masyarakat sekitarnya seperti Banyumas, Banjarnegara, dan Purwokerto untuk melakukan perjalanan dari dan menuju Jakarta maupun Surabaya yang saat ini belum memiliki akses transportasi udara.
"Dengan adanya moda transportasi yang lebih cepat dan efisien seperti penerbangan, maka diharapkan tidak hanya mempermudah mobilitas masyarakat, tetapi juga dapat mengakomodasi peningkatan arus barang dan jasa lebih baik," katanya.
Ia mengatakan pihaknya berkomitmen penuh terhadap keamanan seluruh penerbangan dengan memastikan penerapan nilai-nilai aspek safety dan security penerbangan Citilink telah sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) penerbangan sipil.
Selain itu, kata dia, Citilink senantiasa tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat di seluruh lini operasional penerbangannya, baik dari preflight, inflight, maupun postflight dengan mengacu pada ketentuan protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah untuk dapat memastikan seluruh penerbangan berjalan secara optimal dengan tetap memprioritaskan kesehatan dan kenyamanan bagi seluruh pelanggan.
Baca juga: AP II mengumumkan pengaktifan Bandara Jenderal Besar Soedirman Purbalingga