Warga binaan Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas 2 A Semarang mendapat pembekalan ilmu dan keterampilan mengenai kewirausahaan agar dapat dimanfaatkan yang bersangkutan ketika kembali ke masyarakat.
"Bekal kewirausahaan ini sebagai upaya kami untuk mempersiapkan anak-anak (warga binaan, red) yang akan keluar nanti di lapas," kata Kepala Lapas Perempuan Kelas 2 A Semarang Kristiana Hambawani di Semarang, Kamis.
Selain itu, pemberian bekal kewirausahaan ini juga merupakan salah satu tahap asimilasi sebelum warga binaan lapas bebas dalam waktu dekat sekaligus upaya menumbuhkan semangat hidup dan rasa percaya diri bagi para narapidana.
Baca juga: Wagub Jateng ajak santri dibekali keterampilan hidup
Ia menjelaskan bahwa pemberian pelatihan kewirausahaan dilakukan dalam bentuk usaha kedai kopi dan roti dengan nama Pramesti Maheswari yang ada di dalam lapas dan dikelola oleh sejumlah warga binaan.
Kedai kopi dan roti ini melayani pembeli dari para pegawai dan tamu lapas tanpa menggunakan siatem pembayaran dengan uang tunai (cashless).
"Uang hasil penjualan kemudian digunakan untuk proses produksi selanjutnya dan sebagian disimpan oleh pihak lapas untuk diberikan kepada warga binaan yang ikut mengelola kedai kopi dan roti," ujarnya.
Sejumlah warga binaan yang ikut mengelola kedai mengaku mendapat keterampilan tambahan, khususnya dalam bidang kewirausahaan.
"Ini sangat bermanfaat bagi kami sebagai bekal nanti setelah bebas dari lapas sebab kami mendapat keterampilan dan kemandirian dalam hidup bermasyarakat selanjutnya," kata salah seorang warga binaan Kurnia Lucky Arizona.
Baca juga: Peserta pelatihan praktik pangkas rambut di Kantor Pemkot Magelang
Baca juga: Penyandang disabilitas di Banyumas dilatih membuat celengan