Jakarta (ANTARA) - Mantan Presiden Juventus, Giovanni Cobolli Gigli menyarankan bekas klubnya untuk melepaskan Cristiano Ronaldo, sambil mengatakan bahwa merekrut penyerang asal Portugal tersebut adalah langkah yang salah.
Ronaldo bergabung dengan Bianconeri dari Real Madrid pada musim panas 2018 dengan nilai transfer 112 juta euro meski usianya sudah lewat 30 tahun.
Kedatangan pemain berjuluk CR7 itu awalnya diharapkan mampu mewujudkan ambisi Juve untuk menjuarai Liga Champions setelah bertahun-tahun mendominasi Serie A.
Namun, yang terjadi sebaliknya, selama tiga musim diperkuat penyerang berusia 36 tahun itu, Juventus masih belum bisa berbuat banyak di kancah Eropa.
Mereka bahkan harus tersingkir di babak 16 besar untuk kedua kalinya secara beruntun, yang terbaru ketika mereka kalah produktivitas gol tandang dari Porto dalam agregat 4-4.
"Ronaldo adalah rekrutan yang salah, tentu saja," kata Cobolli Gigli kepada Radio Punto Nuovo yang dikutip Goal, Kamis.
"Saya telah mengatakan itu pada hari pertamanya di Juventus. Ronaldo adalah sosok juara yang hebat, tetapi harganya terlalu mahal."
"Sekarang terserah Juventus. Mereka membayarnya 1 juta euro per gol. (Andrea) Agnelli (presiden saat ini) harus kritis terhadap diri sendiri, tetapi ia tidak memiliki kolaborator yang hebat."
Namun, Cobolli Gigli langsung menyalahkan Andrea Pirlo sebagai penyebab terpuruknya Juventus di Liga Champions musim ini.
Gigli lebih mengkritik kinerja dua sosok yang berada di balik layar Juventus, Pavel Nedved sebagai wakil presiden dan Fabio Paratici selaku direktur klub.
"Saya tidak menyalahkan Pirlo," lanjutnya. "Saya pernah menunjuk (Ciro) Ferrara (sebagai pelatih) dan itu bukan pengalaman yang positif."
"Agnelli mengambil risiko bersamanya. Ia tidak menginginkan (Maurizio) Sarri, tetapi ia menerimanya karena Paratici dan Nedved yang mendorong untuk menunjuknya. Juventus perlu membangun kembali tim mereka sekarang."
"Mereka harusnya melepas Ronaldo pada akhir musim dan hal yang sama berlaku untuk Paratici."