Klaster ponpes tambah angka kasus COVID-19 di Boyolali
Boyolali (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali menyebutkan klaster pondok pesantren (ponpes) yang terkonfirmasi positif COVID-19 menambah angka kasus warga terinfeksi virus corona di wilayahnya dalam waktu sepekan terakhir ini.
Kasus COVID-19 dari klaster Ponpes cukup mengkhawatirkan ada beberapa pondok yang puluhan santrinya terkonfirmasi, dan menambah kasus terinfeksi virus corona cukup signifikan di Boyolali, dalam beberapa hari ini, kata Kepala Dinkes Boyolali Ratri S Survivalina, di Boyolali, Selasa.
Santri terkonfirmasi positif yang masuk klaster Ponpes totalnya ada 84 kasus. Penambahan kasus tersebut antara lain dari Ponpes Darul Abror di Desa Pengkol Karanggede sebanyak 64 kasus, Ponpes Amadinah Nogosari enam kasus, dan Ponpes Al Idrus Wonosamodro ada 14 kasus, sehingga totalnya mencapai 84 kasus.
Menurut Ratri kasus COVID-19 di Ponpes Darul Abror pada awalnya ada seorang santri gejala panas badan, dan kemudian oleh Puskesmas setempat melakukan "tracing", dan ditemukan satu yang positif. Puskesmas kemudian melakukan pengembangan penelusuran, sehingga ditemukan 64 santri yang positif COVID -19.
Ratri mengatakan untuk penanganan ponpes dengan santri positif dilakukan isolasi mandiri, dan ponpes juga melakukan pembatasan aktivitas dengan pengawasan Satgas COVID-19 tingkat kecamatan.
"Santri yang terinfeksi COVID-19 sebagian besar masih melakukan isolasi mandiri di ponpes," kata Ratri.
Ia menjelaskan perkembangan kasus COVID-19 di Boyolali hingga Senin (15/2), ada penambahan 14 kasus sehingga secara akumulasi menjadi 5.166 kasus.
Jumlah pasien COVID-19 di Boyolali yang menjalani perawatan hingga saat ini, sebanyak 309 kasus, isolasi mandiri 267 kasus, pasien yang dinyatakan sembuh ada 4.451 kasus atau sekitar 86,2 persen, sedangkan, yang meninggal dunia 139 kasus atau 2,7 persen.
"Skoring Indeks Kesehatan Masyarakat (IKM) COVID-19 di Boyolali pada angka 1,96 atau masuk zona resiko sedang atau warga orange," kata Ratri.
Terpisah, Camat Karanggede Ari Wahyu Prabowo selaku Ketua Satgas COVID-19 Kecamatan Karanggede menjelaskan jumlah Ponpes Darul Abror di Desa Pengkol Karanggede yang terinfeksi positif COVID-19 sebanyak 64 santri dari 130 santri dan pengasuh yang dites usap beberapa waktu lalu.
"Kami bersama Satgas COVID-19 di Kecamatan Karanggede telah melakukan pengawasan di ponpes itu, karena setelah ada yang terinfeksi langsung dilakukan pembatasan aktivitas santri," katanya.
Kendati demikian, pihaknya terus meminta warga tetap menerapkan protokol kesehatan dengan 5M yakni menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas, untuk penekan angka COVID-19 di Boyolali.
Kasus COVID-19 dari klaster Ponpes cukup mengkhawatirkan ada beberapa pondok yang puluhan santrinya terkonfirmasi, dan menambah kasus terinfeksi virus corona cukup signifikan di Boyolali, dalam beberapa hari ini, kata Kepala Dinkes Boyolali Ratri S Survivalina, di Boyolali, Selasa.
Santri terkonfirmasi positif yang masuk klaster Ponpes totalnya ada 84 kasus. Penambahan kasus tersebut antara lain dari Ponpes Darul Abror di Desa Pengkol Karanggede sebanyak 64 kasus, Ponpes Amadinah Nogosari enam kasus, dan Ponpes Al Idrus Wonosamodro ada 14 kasus, sehingga totalnya mencapai 84 kasus.
Menurut Ratri kasus COVID-19 di Ponpes Darul Abror pada awalnya ada seorang santri gejala panas badan, dan kemudian oleh Puskesmas setempat melakukan "tracing", dan ditemukan satu yang positif. Puskesmas kemudian melakukan pengembangan penelusuran, sehingga ditemukan 64 santri yang positif COVID -19.
Ratri mengatakan untuk penanganan ponpes dengan santri positif dilakukan isolasi mandiri, dan ponpes juga melakukan pembatasan aktivitas dengan pengawasan Satgas COVID-19 tingkat kecamatan.
"Santri yang terinfeksi COVID-19 sebagian besar masih melakukan isolasi mandiri di ponpes," kata Ratri.
Ia menjelaskan perkembangan kasus COVID-19 di Boyolali hingga Senin (15/2), ada penambahan 14 kasus sehingga secara akumulasi menjadi 5.166 kasus.
Jumlah pasien COVID-19 di Boyolali yang menjalani perawatan hingga saat ini, sebanyak 309 kasus, isolasi mandiri 267 kasus, pasien yang dinyatakan sembuh ada 4.451 kasus atau sekitar 86,2 persen, sedangkan, yang meninggal dunia 139 kasus atau 2,7 persen.
"Skoring Indeks Kesehatan Masyarakat (IKM) COVID-19 di Boyolali pada angka 1,96 atau masuk zona resiko sedang atau warga orange," kata Ratri.
Terpisah, Camat Karanggede Ari Wahyu Prabowo selaku Ketua Satgas COVID-19 Kecamatan Karanggede menjelaskan jumlah Ponpes Darul Abror di Desa Pengkol Karanggede yang terinfeksi positif COVID-19 sebanyak 64 santri dari 130 santri dan pengasuh yang dites usap beberapa waktu lalu.
"Kami bersama Satgas COVID-19 di Kecamatan Karanggede telah melakukan pengawasan di ponpes itu, karena setelah ada yang terinfeksi langsung dilakukan pembatasan aktivitas santri," katanya.
Kendati demikian, pihaknya terus meminta warga tetap menerapkan protokol kesehatan dengan 5M yakni menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas, untuk penekan angka COVID-19 di Boyolali.