231 UMKM Kota Magelang terima bantuan Jaring Pengamanan Ekonomi
Magelang (ANTARA) - Sebanyak 231 usaha mikro, kecil, dan menengah di Kota Magelang, Jawa Tengah, menerima bantuan sosial tahap pertama dan kedua Jaring Pengamanan Ekonomi (JPE) Provinsi Jawa Tengah agar tetap berproduksi secara optimal di tengah pandemi COVID-19.
"Manfaat bantuan JPE ini agar UMKM, khususnya bidang usaha makanan kecil agar tetap berproduksi dan mampu bertahan dalam mengelola usahanya di tengah pandemi COVID-19," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Magelang Catur Budi Fajar Sumarmo dalam keterangan tertulis yang diterima di Magelang, Jateng, Sabtu.
Penerima bantuan sosial itu tahap pertama berjumlah 183 UMKM terdiri atas peket 1a untuk 98 UMKM, paket 1b (71), dan paket 2 (14).
"Tahap ini disalurkan melalui sembilan SRC (Sampoerna Retail Community) di Kota Magelang," katanya.
Penerima bantuan sosial tahap kedua berjumlah 48 UMKM terdiri atas paket 1a untuk 14 UMKM, paket 1b (24), dan paket 2 (10). Tahap itu disalurkan melalui tiga SRC.
"Masing-masing paket isinya berbeda, meliputi telur, gula pasir, tepung terigu, minyak goreng, dan mentega," kata dia.
Secara simbolis bansos tersebut diserahkan Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito kepada perwakilan pelaku UMKM di Terminal Tidar Kota Magelang, Jumat (10/7), antara lain dihadiri Wakil Wali Kota Magelang Windarti Agustina, Kapolres Magelang AKBP Nugroho Ari Setyawan, dan pewakilan Kodim 075/Magelang.
Ia menjelaskan tujuan pemberian bantuan sosial JPE yang untuk mendorong kegiatan usaha produksi pelaku UMKM bidang makanan kecil.
Ia mengharapkan usaha mereka terus berkembang, dengan manfaatnya antara lain membuka lapangan pekerjaan, menanggulangi kemiskinan, dan meningkatkan penghidupan masyarakat secara berkelanjutan di tengah pandemi COVID-19.
Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito mengemukakan tentang perhatian serius pemerintah terhadap pelaku UMKM sebagai salah satu unsur penting penggerak perekonomian masyarakat.
Para pelaku UMKM, kata dia, harus tetap bersemangat, tidak putus asa, dan optimistis menghadapi tantangan usaha agar produksinya berkembang, meskipun di tengah situasi pandemi virus corona jenis baru itu.
"Manfaatkan bantuan ini sebaik-baiknya untuk mengembangkan usaha, jangan patah semangat. Tapi jangan lupa tetap jaga kualitas, rasa, dan pengemasannya juga harus baik," kata dia.
Baca juga: "Magelang Craft Expo" dibuka, berbagai produk UMKM dipromosikan
Baca juga: Forum UMKM Kota Magelang tawarkan pelatihan kepada Sumba Barat
"Manfaat bantuan JPE ini agar UMKM, khususnya bidang usaha makanan kecil agar tetap berproduksi dan mampu bertahan dalam mengelola usahanya di tengah pandemi COVID-19," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Magelang Catur Budi Fajar Sumarmo dalam keterangan tertulis yang diterima di Magelang, Jateng, Sabtu.
Penerima bantuan sosial itu tahap pertama berjumlah 183 UMKM terdiri atas peket 1a untuk 98 UMKM, paket 1b (71), dan paket 2 (14).
"Tahap ini disalurkan melalui sembilan SRC (Sampoerna Retail Community) di Kota Magelang," katanya.
Penerima bantuan sosial tahap kedua berjumlah 48 UMKM terdiri atas paket 1a untuk 14 UMKM, paket 1b (24), dan paket 2 (10). Tahap itu disalurkan melalui tiga SRC.
"Masing-masing paket isinya berbeda, meliputi telur, gula pasir, tepung terigu, minyak goreng, dan mentega," kata dia.
Secara simbolis bansos tersebut diserahkan Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito kepada perwakilan pelaku UMKM di Terminal Tidar Kota Magelang, Jumat (10/7), antara lain dihadiri Wakil Wali Kota Magelang Windarti Agustina, Kapolres Magelang AKBP Nugroho Ari Setyawan, dan pewakilan Kodim 075/Magelang.
Ia menjelaskan tujuan pemberian bantuan sosial JPE yang untuk mendorong kegiatan usaha produksi pelaku UMKM bidang makanan kecil.
Ia mengharapkan usaha mereka terus berkembang, dengan manfaatnya antara lain membuka lapangan pekerjaan, menanggulangi kemiskinan, dan meningkatkan penghidupan masyarakat secara berkelanjutan di tengah pandemi COVID-19.
Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito mengemukakan tentang perhatian serius pemerintah terhadap pelaku UMKM sebagai salah satu unsur penting penggerak perekonomian masyarakat.
Para pelaku UMKM, kata dia, harus tetap bersemangat, tidak putus asa, dan optimistis menghadapi tantangan usaha agar produksinya berkembang, meskipun di tengah situasi pandemi virus corona jenis baru itu.
"Manfaatkan bantuan ini sebaik-baiknya untuk mengembangkan usaha, jangan patah semangat. Tapi jangan lupa tetap jaga kualitas, rasa, dan pengemasannya juga harus baik," kata dia.
Baca juga: "Magelang Craft Expo" dibuka, berbagai produk UMKM dipromosikan
Baca juga: Forum UMKM Kota Magelang tawarkan pelatihan kepada Sumba Barat