Pekalongan (ANTARA) - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengapresiasi tingkat pertumbuhan dan perkembangan Koperasi Simpan Pinjam Jasa yang makin pesat di tengah persaingan ketat antar lembaga keuangan yang sangat modern.
"Tantangan yang dihadapi koperasi saat ini, terutama Kospin Jasa tidaklah mudah karena di luar koperasi banyak tumbuh lembaga keuangan yang modern. Namun, dengan adanya inovasi-inovasi dan manajemen yang kuat yang dilakukan Kospin Jasa maka koperasi itu bisa tumbuh dengan pesat," kata Menkop pada acara Rapat Anggota Tahunan (RAT) Ke-46 Kospin Jasa di Pekalongan, Sabtu.
Ia mengatakan bahwa faktor yang mempengaruhi perkembangan Kospin Jasa yang semakin pesat ini juga karena kantor koperasi ini berdiri di wilayah Pekalongan yang dikenal sebagai kota dagang, masyarakatnya berbisnis, dan anggota berproduktif.
Baca juga: Menkop apresiasi kemajuan Kospin Jasa
"Kami menilai koperasi simpan pinjam tidak mungkin akan berkembang jika anggotanya tidak berproduktif. Fungsi koperasi yang paling penting adalah bagaimana mengkonektifitaskan antara kegiatan yang satu dengan yang lainnya seperti menghubungkan koperasi produksi pangan dengan koperasi konsumen maupun yang lainnya," katanya.
Menurut dia, pemerintah telah menyiapkan pembiayaan yang disalurkan melalui koperasi-koperasi karena dinilai lebih ramah untuk memberikan pinjaman pada anggotanya.
Ketua Umum Kospin Jasa Andy Arslan Djunaid mengatakan bahwa capaian yang diraih oleh Kospin Jasa selama lima tahun terakhir ini sangat membanggakan karena pertumbuhan dan perkembangannya sangat pesat.
Kendati demikian, kata dia, perkembangan Kospin Jasa pada tahun ke depan akan banyak menghadapi tantangan seiring dengan adanya wabah Virus Corona yang hingga kini belum kunjung selesai.
Baca juga: Menkop buka RAT ke-45 Kospin Jasa
"Saat ini kita hanya berdoa semoga waban Virus Corona itu berakhir karena kasus ini memengaruhi ekonomi global. Oleh karena itu, kami berpesan pada seluruh anggota Kospin Jasa pada RAT nanti agar memutuskan yang terbaik untuk koperasi dan memilih (calon ketua umum) sesuai dengan hati nurani karena tantangan koperasi ini kedepan akan lebih berat," katanya.