Menteri Koperasi dan UKM RI Teten Masduki menyebutkan pemerintah menggencarkan kemitraan antara usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dengan industri besar agar produk pelaku sektor tersebut dapat masuk ke pasar global.
"Kami tidak ingin UMKM berusaha sendiri-sendiri. Kami ingin produk UMKM terintegrasi dengan rantai pasok industri, sekecil apapun diarahkan ke industri," kata Teten Masduki pada konferensi pers peluncuran peringatan Hari Koperasi dan Hari UMKM Nasional Tahun 2023 di Solo, Jawa Tengah, Rabu.
Ia mengatakan kemitraan antara UMKM dengan industri besar terjadi di banyak negara, seperti China, Korea Selatan dan Jepang.
"Jadi industri maju, UMKM juga maju. Ini baru 7 persen UMKM kami yang terhubung di rantai pasok," katanya.
Meski tidak menargetkan angka pasti kenaikan prosentase UMKM yang terhubung dengan industri besar, pihaknya tengah melakukan uji coba atau program percontohan.
"Misalnya dengan industri jamu, Bintang Toedjoe, Sidomuncul, karena UMKM kami juga banyak di sektor pertanian. Ada lagi dengan koperasi di Ciwidey sudah menghubungkan para petani dengan supermarket modern, sekarang mereka sudah standardisasi produknya," katanya.
Ia juga mencontohkan petani pisang di Lampung yang sudah terhubung dengan pemasok industri sehingga sudah bisa melakukan ekspor.
Upaya lain yang dilakukan oleh pemerintah, di antaranya mendorong kerja sama UMKM dengan BUMN dan perusahaan swasta. Selain itu juga ada kebijakan insentif pajak untuk UMKM yang bermitra dengan industri.
Pihaknya juga berupaya menanamkan pola pikir kepada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah agar mengarah ke industri.
"Termasuk standardisasi produk harus industrial standar, kalau tidak UMKM hanya mendominasi di sektor kuliner," katanya.
Sementara itu, terkait dengan peringatan Hari Koperasi dan Hari UMKM Nasional Tahun 2023 yang akan diselenggarakan pada Agustus, menurut dia, merupakan bentuk apresiasi pemerintah terhadap UMKM yang sudah berperan besar bagi perekonomian negara.
"Ulang tahun ini juga jadi ajang promosi, termasuk nanti kami lakukan business matching, ada buyer, potensial investor. Termasuk jadi ajang promosi untuk menunjukkan kemajuan di bidang UMKM. Kami juga mengundang asosiasi UMKM, e-commerce, lembaga pembiayaan," katanya.