Bocah tenggelam di Sungai Pemali Brebes ditemukan meninggal
Cilacap (ANTARA) - Seorang bocah yang dilaporkan hilang akibat tenggelam di Sungai Pemali, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Cilacap I Nyoman Sidakarya.
"Tim SAR gabungan berhasil menemukan korban atas nama Munip Utami bin Warkim (10) dalam kondisi meninggal dunia di sekitar lokasi kejadian pagi tadi, sekitar pukul 04.00 WIB," katanya di Cilacap, Selasa.
Setelah dievakuasi dari lokasi penemuan, kata dia, jenazah Munip Utami langsung dibawa ke rumah duka, Desa Kedungbokor RT 04 RW 06, Kecamatan Larangan, Brebes, sebelum dimakamkan di pemakaman umum setempat.
Baca juga: 2 hari hilang, korban tenggelam di Sungai Serayu ditemukan tewas
Dengan ditemukannya jenazah Munip Utami, lanjut dia, operasi SAR untuk mencari korban tenggelam di Sungai Pemali dinyatakan selesai dan seluruh unsur yang terlibat telah kembali ke kesatuan masing-masing.
"Operasi SAR di Sungai Pemali dinyatakan ditutup. Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh unsur yang terlibat atas tugas kemanusiaannya," kata Nyoman.
Menurut dia, operasi SAR tersebut melibatkan personel Basanas Kantor Pencarian dan Pertolongan Cilacap, Polsek Larangan, Koramil Larangan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Brebes, SAR Brebes, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Brebes, serta dibantu keluarga dan masyarakat setempat.
Ia mengimbau para orang tua agar senantiasa mengawasi anak-anaknya saat bermain sehingga peristiwa serupa tidak terulang kembali.
Seperti diwartakan, seorang bocah bernama Munip Utami (10) bin Warkim, warga Desa Kedungbokor RT 04 RW 06, Kecamatan Larangan, Brebes, dilaporkan hilang akibat tenggelam di Sungai Pemali.
Peristiwa itu terjadi saat korban bersama teman-temannya mandi di Sungai Pemali, Desa Kedungbokor, pada hari Minggu (9/2), sekitar pukul 12.30 WIB.
Akan tetapi nahas, korban hanyut terbawa arus menuju pusaran air. Oleh karena tidak bisa bertahan, korban tenggelam hingga akhirnya hilang di pusaran air tersebut.
Kejadian tersebut selanjutnya dilaporkan ke perangkat desa setempat dan selanjutnya diteruskan ke sejumlah instansi terkait seperti BPBD Kabupaten Brebes serta Basarnas Kantor Pencarian dan Pertolongan Cilacap.
Baca juga: Penyakit ayan kambuh, penambang pasir tenggelam di Sungai Serayu
Baca juga: Empat anak tewas tenggelam di kubangan bekas galian C di Kudus
"Tim SAR gabungan berhasil menemukan korban atas nama Munip Utami bin Warkim (10) dalam kondisi meninggal dunia di sekitar lokasi kejadian pagi tadi, sekitar pukul 04.00 WIB," katanya di Cilacap, Selasa.
Setelah dievakuasi dari lokasi penemuan, kata dia, jenazah Munip Utami langsung dibawa ke rumah duka, Desa Kedungbokor RT 04 RW 06, Kecamatan Larangan, Brebes, sebelum dimakamkan di pemakaman umum setempat.
Baca juga: 2 hari hilang, korban tenggelam di Sungai Serayu ditemukan tewas
Dengan ditemukannya jenazah Munip Utami, lanjut dia, operasi SAR untuk mencari korban tenggelam di Sungai Pemali dinyatakan selesai dan seluruh unsur yang terlibat telah kembali ke kesatuan masing-masing.
"Operasi SAR di Sungai Pemali dinyatakan ditutup. Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh unsur yang terlibat atas tugas kemanusiaannya," kata Nyoman.
Menurut dia, operasi SAR tersebut melibatkan personel Basanas Kantor Pencarian dan Pertolongan Cilacap, Polsek Larangan, Koramil Larangan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Brebes, SAR Brebes, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Brebes, serta dibantu keluarga dan masyarakat setempat.
Ia mengimbau para orang tua agar senantiasa mengawasi anak-anaknya saat bermain sehingga peristiwa serupa tidak terulang kembali.
Seperti diwartakan, seorang bocah bernama Munip Utami (10) bin Warkim, warga Desa Kedungbokor RT 04 RW 06, Kecamatan Larangan, Brebes, dilaporkan hilang akibat tenggelam di Sungai Pemali.
Peristiwa itu terjadi saat korban bersama teman-temannya mandi di Sungai Pemali, Desa Kedungbokor, pada hari Minggu (9/2), sekitar pukul 12.30 WIB.
Akan tetapi nahas, korban hanyut terbawa arus menuju pusaran air. Oleh karena tidak bisa bertahan, korban tenggelam hingga akhirnya hilang di pusaran air tersebut.
Kejadian tersebut selanjutnya dilaporkan ke perangkat desa setempat dan selanjutnya diteruskan ke sejumlah instansi terkait seperti BPBD Kabupaten Brebes serta Basarnas Kantor Pencarian dan Pertolongan Cilacap.
Baca juga: Penyakit ayan kambuh, penambang pasir tenggelam di Sungai Serayu
Baca juga: Empat anak tewas tenggelam di kubangan bekas galian C di Kudus