146 hektare sawah di Batang terancam puso
Batang (ANTARA) - Sekitar 146 hektare lahan pertanian pada empat desa di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, terancam puso karena jebolnya bendungan sungai Glasing Desa Siberuk, yang terjadi belum lama ini.
Bupati Batang Wihaji saat meninjau di lokasi bencana di Batang, Kamis, mengatakan bahwa seratusan hektare sawah yang terdampak bencana ini berada di empat wilayah desa yaitu Kaliboyo, Simbang Desa, Beji dan Jrakahpayung, Kecamatan Tulis.
"Saya mendapatkan laporan dari warga terkait bendung sungai yang ambles itu. Ada kurasakan yang cukup parah (pada bendungan itu) sehingga secara teori air tidak mungkin mengalir ke sawah," katanya.
Baca juga: 300 Hektare Sawah di Klaten Puso
Baca juga: Saluran Tersier Terputus, 125 Hektare Sawah di Pekalongan Terancam Puso
Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten belum lama ini menyebabkan debit air sungai meningkat tajam sehingga bendung Glasing yang berada di Desa Siberuk, Kecamatan Tulis jebol.
Jebolnya bendungan ini juga diduga akibat adanya eksploitasi penambangan galian C yang lokasinya hanya beberapa meter dari bendungan sungai itu.
Ia mengatakan pemkab secepatnya akan melakukan perbaikan bendungan sungai Glasing itu agar lahan sawah milik petani segera mendapatkan air kembali.
"Kami juga berharap masyarakat dan petani terdampak bencana ini ikut membantu kerja bhakti. Hal itu agar kemanfaatan bendung bisa berfungsi seperti semula," katanya.
Kepala Bidang Pengairan, Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Batang Farida Ariyani mengatakan bendungan Glasing yang amblas ini berfungsi mengairi area persawahan lebih dari 100 hektare.
"Bendung Glasing memang satu jaringan namun ada saluran untuk tiga lokasi yaitu saluran irigasi sekundernya Cempoko dan Susukan untuk irigasi primer Glasing," katanya.
Sementara Ketua Gapoktan Kaliboyo Asrori mengatakan tanaman padi yang sudah berumur sekiatr 40 hari terancam puso apabila tidak ada hujan.
"Kalau satu bulan saja tidak ada air maka tanaman padi akan puso. Untuk mengatasinya, maka warga terpaksa sewa mesin pompa air," katanya.
Baca juga: 300 Hektare Sawah di Klaten Puso
Bupati Batang Wihaji saat meninjau di lokasi bencana di Batang, Kamis, mengatakan bahwa seratusan hektare sawah yang terdampak bencana ini berada di empat wilayah desa yaitu Kaliboyo, Simbang Desa, Beji dan Jrakahpayung, Kecamatan Tulis.
"Saya mendapatkan laporan dari warga terkait bendung sungai yang ambles itu. Ada kurasakan yang cukup parah (pada bendungan itu) sehingga secara teori air tidak mungkin mengalir ke sawah," katanya.
Baca juga: 300 Hektare Sawah di Klaten Puso
Baca juga: Saluran Tersier Terputus, 125 Hektare Sawah di Pekalongan Terancam Puso
Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten belum lama ini menyebabkan debit air sungai meningkat tajam sehingga bendung Glasing yang berada di Desa Siberuk, Kecamatan Tulis jebol.
Jebolnya bendungan ini juga diduga akibat adanya eksploitasi penambangan galian C yang lokasinya hanya beberapa meter dari bendungan sungai itu.
Ia mengatakan pemkab secepatnya akan melakukan perbaikan bendungan sungai Glasing itu agar lahan sawah milik petani segera mendapatkan air kembali.
"Kami juga berharap masyarakat dan petani terdampak bencana ini ikut membantu kerja bhakti. Hal itu agar kemanfaatan bendung bisa berfungsi seperti semula," katanya.
Kepala Bidang Pengairan, Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Batang Farida Ariyani mengatakan bendungan Glasing yang amblas ini berfungsi mengairi area persawahan lebih dari 100 hektare.
"Bendung Glasing memang satu jaringan namun ada saluran untuk tiga lokasi yaitu saluran irigasi sekundernya Cempoko dan Susukan untuk irigasi primer Glasing," katanya.
Sementara Ketua Gapoktan Kaliboyo Asrori mengatakan tanaman padi yang sudah berumur sekiatr 40 hari terancam puso apabila tidak ada hujan.
"Kalau satu bulan saja tidak ada air maka tanaman padi akan puso. Untuk mengatasinya, maka warga terpaksa sewa mesin pompa air," katanya.
Baca juga: 300 Hektare Sawah di Klaten Puso