Solo (ANTARA) - Angka pemesanan lampion di Kota Solo mulai meningkat jelang perayaan Imlek tahun ini, salah satunya di Istana Lampion.
"Ada peningkatan sekitar 30 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Target kami tahun ini pesanan masuk bisa mencapai 3.000 lampion, kalau tahun lalu ada sekitar 2.500 lampion yang dipesan konsumen kepada kami," kata pemilik Istana Lampion Florista Fitri Marimba di Solo, Senin.
Ia mengatakan hingga saat ini sudah ada sekitar 1.000 pesanan yang masuk. Ia memprediksi peningkatan angka pemesanan akan terjadi pada akhir bulan ini, sama seperti tahun sebelumnya.
Baca juga: Ribuan lampion di Solo jadi tempat swafoto menarik
Untuk terus meningkatkan jumlah pesanan, pihaknya juga melakukan inovasi salah satunya menyablon lampion dengan gambar sesuai permintaan pemesan.
"Ternyata banyak yang suka, tetapi memang harus dengan minimal pemesanan, yaitu 50 lampion," katanya.
Ia mengatakan sama dengan tahun lalu, untuk tahun ini tidak ada peningkatan harga lampion. Untuk lampion berukuran kecil dengan diameter 20 cm harganya Rp25.000, diameter 30 cm harganya Rp35.000, dan untuk ukuran paling besar dengan diameter 1 meter harganya Rp300.000.
"Tetapi kami tidak hanya fokus pada lampion berbentuk bulat, ada juga lampion kotak, spiral, tabung. Meski demikian, permintaan terbanyak masih yang bentuknya bulat," katanya.
Sementara itu, dikatakannya, pemesanan yang masuk bukan hanya untuk keperluan Grebeg Sudiro yang merupakan rangkaian dari perayaan Imlek tetapi juga pemesanan dari hotel, mal, dan restoran.
"Biasanya kalau untuk Grebeg Sudiro ini yang dipesan lampion warna merah, tetapi kalau untuk mal, hotel, dan restoran lebih warna-warni," katanya.