Ada rumah oksigen di Pontianak, 35 korban asap karhutla dirawat
Pontianak, Kalimantan Barat (ANTARA) - Rumah oksigen di Kantor Dinas Kesehatan Kota Pontianak di Jalan Ahmad Yani sudah menerima 35 pasien yang mengalami gangguan kesehatan akibat kabut asap sejak 15 September sampai Senin.
"Dari tanggal 15 September hingga saat ini sudah ada 35 pasien datang, mengalami sesak napas akibat kabut asap," kata Rudi, perawat di Posko 118 Dinas Kesehatan Kota Pontianak, mengenai pengguna layanan Rumah Oksigen di Jalan Ahmad Yani.
"Rata-rata pasien yang datang mengalami sesak napas, sehingga kami berikan bantuan pernafasan dengan oksigen dalam memberikan pertolongan pertama," ia menambahkan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak Sidiq Hadanu mengatakan pemerintah menyediakan tujuh rumah oksigen bagi warga yang mengalami gangguan kesehatan akibat paparan asap kebakaran hutan dan lahan.
Baca juga: Gubernur minta pengebom air untuk padamkan kebakaran Gunung Slamet
Layanan rumah oksigen bisa diperoleh di Kantor Dinkes Kota Pontianak, Puskesmas Siantan Hilir, Puskesmas Kampung Dalam, Puskesmas Perumnas 1, Puskesmas Alianyang, dan Puskesmas Gang Sehat.
"Tujuan disediakannya rumah oksigen adalah sebagai pertolongan pertama bagi masyarakat yang mengalami sesak nafas akibat dari kabut asap karhutla, dan di sana sudah disediakan nebulizer (alat untuk memasukkan obat dalam bentuk uap)," ujarnya.
"Jadi rumah oksigen itu, kami sediakan sebagai pertolongan pertama bagi masyarakat yang mengalami sesak nafas, sementara kalau perlu dirawat lebih intensif, maka kami rekomendasikan untuk dirawat di rumah sakit," ia menambahkan.
Asap kebakaran hutan dan lahan yang meliputi Kota Pontianak mulai menipis pada Senin, setelah hujan mengguyur bagian-bagian dari kota itu sejak semalam.
Baca juga: Karhutla lereng Gunung Slamet merambat ke wilayah Banyumas
"Dari tanggal 15 September hingga saat ini sudah ada 35 pasien datang, mengalami sesak napas akibat kabut asap," kata Rudi, perawat di Posko 118 Dinas Kesehatan Kota Pontianak, mengenai pengguna layanan Rumah Oksigen di Jalan Ahmad Yani.
"Rata-rata pasien yang datang mengalami sesak napas, sehingga kami berikan bantuan pernafasan dengan oksigen dalam memberikan pertolongan pertama," ia menambahkan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak Sidiq Hadanu mengatakan pemerintah menyediakan tujuh rumah oksigen bagi warga yang mengalami gangguan kesehatan akibat paparan asap kebakaran hutan dan lahan.
Baca juga: Gubernur minta pengebom air untuk padamkan kebakaran Gunung Slamet
Layanan rumah oksigen bisa diperoleh di Kantor Dinkes Kota Pontianak, Puskesmas Siantan Hilir, Puskesmas Kampung Dalam, Puskesmas Perumnas 1, Puskesmas Alianyang, dan Puskesmas Gang Sehat.
"Tujuan disediakannya rumah oksigen adalah sebagai pertolongan pertama bagi masyarakat yang mengalami sesak nafas akibat dari kabut asap karhutla, dan di sana sudah disediakan nebulizer (alat untuk memasukkan obat dalam bentuk uap)," ujarnya.
"Jadi rumah oksigen itu, kami sediakan sebagai pertolongan pertama bagi masyarakat yang mengalami sesak nafas, sementara kalau perlu dirawat lebih intensif, maka kami rekomendasikan untuk dirawat di rumah sakit," ia menambahkan.
Asap kebakaran hutan dan lahan yang meliputi Kota Pontianak mulai menipis pada Senin, setelah hujan mengguyur bagian-bagian dari kota itu sejak semalam.
Baca juga: Karhutla lereng Gunung Slamet merambat ke wilayah Banyumas