Yogyakarta (ANTARA) - Pembersihan area pedestrian di kawasan Malioboro Yogyakarta tidak lagi dilakukan secara manual dengan tenaga manusia, tetapi kini Unit Pelaksana Teknis (UPT) Malioboro sudah mengoperasionalkan mesin scrubber dryer.
“Ada dua alat yang dimiliki. Jam operasionalnya akan disesuaikan dengan kebutuhan,” kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Malioboro Ekwanto di Yogyakarta, Selasa.
Menurut dia, mesin scrubber dryer tersebut memiliki spesifikasi yang cukup baik untuk membersihkan dan mengangkat kotoran yang menempel di pedestrian yang terbuat dari bahan teraso tersebut. Mesin bisa dioperasionalkan untuk menyapu, mengepel dan sekaligus mengeringkan.
UPT Malioboro mengalokasikan anggaran sekitar Rp700 juta untuk pengadaan mesin tersebut. Sebelum melakukan pengadaan, UPT Malioboro telah melakukan studi banding ke beberapa kota besar yang juga memanfaatkan mesin tersebut untuk membantu membersihkan area pedestrian seperti Surabaya.
Sementara itu Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti yang berkesempatan mencoba mengoperasikan mesin itu mengatakan, keberadaan peralatan untuk mempermudah pekerjaan membersihkan area pedestrian di Malioboro memang diperlukan.
Baca juga: Jokowi menaiki andong bersama Jan Ethes di Malioboro
“Dengan adanya alat ini, tentunya akan lebih memanusiakan petugas yang setiap hari bertugas membersihkan Malioboro. Pembersihan Malioboro tidak lagi dilakukan secara manual, tetapi ada bantuan teknologi yang memudahkan,” katanya.
Ia pun mengapresiasi karena mesin yang digunakan tidak menggunakan bahan bakar minyak yang bisa menimbulkan polusi, tetapi menggunakan energi listrik sehingga lebih ramah lingkungan.
“Mesin bisa untuk menyapu, mengepel, mengeringkan dan ada fungsi untuk menyedot debu atau sampah. Saya minta, alat ini selalu siap dan bisa dioperasionalkan tiap hari,” katanya.
Ia pun mengingatkan agar UPT Malioboro dapat memelihara alat tersebut sehingga bisa dimanfaatkan secara maksimal untuk membersihkan kawasan yang menjadi tujuan utama wisata di Kota Yogyakarta.
“Harapannya, masyarakat atau wisatawan yang berkunjung ke Malioboro juga bisa menjaga kebersihan. Tidak membuang sampah sembarangan,” katanya.
Baca juga: "Car free day" diuji coba di Malioboro, komunitas minta dipertimbangkan matang