Solo (ANTARA) - Pemerintah Kota Surakarta kembali menambah koridor bergaya Malioboro seperti yang sudah dilakukan di kawasan Gatot Subroto.
Kali ini, koridor yang ditata menyerupai kawasan Malioboro yakni di Koridor Teuku Umar atau kawasan Keprabon. Terkait penataan tersebut, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Surakarta Nur Basuki di Solo, Jawa Tengah, Senin mengatakan penataan dilakukan untuk memaksimalkan potensi kuliner yang ada di kawasan tersebut.
Menurut dia, Pemkot Surakarta mengalokasikan anggaran sebesar Rp2 miliar untuk penataan Koridor Teukur Umar. Penataan tersebut akan meliputi perbaikan drainase, utilitas, pedestrian, dan lampu penerangan jalan (PJU).
Ia mengatakan untuk penataan akan dimulai dari saluran drainase dan utilitas. Nantinya, kawasan tersebut tidak ada jaringan kabel yang melintas di atas bangunan karena semuanya akan ditanam di dalam tanah agar kawasan itu tampak lebih longgar.
“Sebelum penataan pedestrian, penataan drainase dulu dan penataan utilitasnya. Jadi kabel-kabel yang ada di sana nanti diturunkan," katanya.
Selanjutnya, baru masuk ke pengerjaan pedestrian. Ia mengatakan penataannya akan menggunakan batu andesit untuk menggantikan paving block yang ada sebelumnya.
"Selain itu juga akan dilengkapi dengan guiding block untuk penyandang tuna netra. Selain itu, juga akan dilakukan penyeragaman signage (papan tanda) dengan batas ketinggian 2,4 meter," katanya.
Sementara itu, dikatakannya, proses lelang tengah dilakukan. Dengan demikian, diharapkan pengerjaan fisik dapat segera dilakukan.
Pihaknya menargetkan penataan kawasan tersebut dapat selesai tahun ini dengan kebutuhan waktu pengerjaan sekitar 4-5 bulan.
Baca juga: 13 OPD di Surakarta dapat dana hibah dari UEA