Kudus (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah segera menyusun Detail Engineering Design (DED) atau bestek gambar kerja detail untuk pengembangan kawasan wisata Bendungan Logung yang ditargetkan selesai pad 2019.
"Setelah DED tuntas tahun ini, kami menargetkan pembebasan lahannya juga bisa segera dituntaskan sehingga tahun 2020 pembangunan fisik untuk menunjang kawasan wisata Bendungan Logung bisa direalisasikan," kata Bupati Kudus Muhammad Tamzil didampingi wakilnya, Hartopo, usai rapat koordinasi penataan kawasan Bendungan Logung Kudus bersama Bendungan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana dan sejumlah pihak terkait di Command Center Kudus, Selasa.
Apabila memungkinkan, kata dia, biaya pembebasan lahannya bisa diupayakan lewat APBD Perubahan 2019 sehingga pekerjaan fisiknya bisa dimulai pada 2020.
Jika pembebasan lahan bersamaan dengan rencana pekerjaan fisik, dia khawatir pembangunannya molor.
Dari empat zona yang ditetapkan sebagai kawasan pengembangan wisata Bendungan Logung, Pemkab Kudus untuk sementara memprioritaskan pengembangan di dua zona, yakni zona satu dan zona empat.
"Kedua zona tersebut memang lazim untuk menunjang kegiatan pariwisata," ujarnya.
Ia mengakui masyarakat Kudus membutuhkan tambahan tempat wisata sehingga kawasan Bendungan Logung yang belum dilakukan penyerahan, masyarakatnya sudah berani berinvestasi membeli perahu untuk wisata.
Pengembangan wisata kawasan Bendungan Logung bakal didukung anggaran Rp21 miliar yang merupakan Bantuan Gubernur Jateng.
Sekda Kudus Sam’ani Intakoris menambahkan prioritas pembangunan di dua zona segera dibuatkan bangunan fisiknya karena beberapa alasan, di antaranya untuk zona wisata I karena paling mudah akses dan lokasinya dekat pintu masuk utama Bendungan Logung.
Untuk zona wisata IV rencananya sebagai wisata perahu, plaza, dan ruang terbuka hijau, sedangkan zona lainnya direncanakan secara bertahap.
Berdasarkan data dari BBWS Pemali Juana, zona I di Desa Kandangmas, Kecamatan Dawe dengan luas areal 12.791 meter persegi yang terbagi menjadi zona utama, penunjang, zona parkir, zona waduk, dan jalan desa.
Zona II di Desa Rejosari, Kecamatan Dawe dengan luas areal 11.394 meter persegi memiliki lokasi pemandangan yang bagus dan cocok untuk zona wisata, seperti untuk "camping ground".
Zona III juga mimiliki lokasi pemandangan yang baik untuk pengembangan wisata dengan luas areal 16.971 meter persegi, sedangkan akses dapat dikembangkan melalui air dengan menggunakan perahu, sedangkan zona IV di Desa Kandangmas merupakan daratan yang membentuk pulau dengan luas wilayah 17.966 meter persegi.
Berita Terkait
Pemkab Batang apresiasi PLTU atas kepatuhan sampaikan LKPM 2024
Jumat, 15 November 2024 8:52 Wib
Pemkab Batang apresiasi PLTU atas kepatuhan sampaikan LKPM 2024
Kamis, 14 November 2024 20:55 Wib
Pemkab Batang bangun jembatan penghubung desa senilai Rp10 miliar
Rabu, 13 November 2024 21:52 Wib
Pemkab Kudus perbaiki kolam renang untuk optimalisasi pembinaan atlet
Rabu, 13 November 2024 18:44 Wib
Pemkab Demak sosialisasikan program penangkapan ikan terukur
Rabu, 13 November 2024 18:39 Wib
Pemkab Batang maksimalkan program UHC jamin kesehatan masyarakat
Rabu, 13 November 2024 15:38 Wib
Pemkab Batang maksimalkan peran TRC-PB dalam layanan kebencanaan
Rabu, 13 November 2024 14:45 Wib
Pemkab Pati ajak pemuda jaga pola hidup sehat sambut Indonesia Emas
Rabu, 13 November 2024 8:57 Wib