Kudus (ANTARA) - Festival Teater Pelajar (FTP) yang digelar setiap tahun di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menjadi ajang untuk membangun kecerdasan emosional, selain pula membangun kecerdasan akademis.
"Aspek kognitif, emotif, dan pengetahuan juga bisa dilatih lewat seni teater, sehingga kami sangat mendukung. Apalagi, saat ini sudah memasuki tahun ke-14 tentunya sudah banyak pelajar yang mendapatkan manfaatnya," , kata Kabid Dikdas Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kudus Anggun Nugraha, saat jumpa pers FTP tahun ke-14 dengan tema "Realitas Mimpi-mimpi" di GOR Djarum Kaliputu Kudus, Minggu.
Melalui seni teater, kata dia, akan menggambarkan anak cara berempati, berkreativitas, bergotong royong, dan sebagainya akan muncul ketika ada interaksi antara siswa satu dengan lainnya.
Selain itu, dia meyakini, seni teater juga bisa memberikan pendidikan yang utuh kepada anak-anak semuanya, sehingga tidak hanya pintar secara akademis tetapi juga secara emosional dan sosial juga akan cerdas.
Hal senada juga diungkapkan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kudus Suhadi bahwa seni teater juga melatih anak cara berkomunikasi, berfikir kritis, kolaborasi, dan kreatif.
Apalagi, kata dia, komunikasi penting menjadi bekal pelajar karena saat di tengah-tengah masyarakat. Apapun profesinya tidak terlepas dari kemampuan komunikasi dan dibutuhkan seorang pemimpin.
Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation Renitasari Adrian mengungkapkan FTP ini berlangsung atas kerja sama dengan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga serta Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kudus, sebagai wadah menyalurkan kreativitas dalam membuat teater.
"Total ada 41 kelompok teater dari tingkat SMP dan SMA yang berkompetisi sejak babak penyisihan pada 28 Oktober hingga 5 November 2024," ujarnya.
Sementara babak final FTP XIV 2024 ini diselenggarakan mulai 13-15 Desember 2024 yang menampilkan hasil karya seluruh peserta terpilih program FTP yang berhasil masuk babak final.
"FTP tahun ini hadir dengan semangat baru. Tentunya tidak hanya menjadi wadah emas bagi pelajar untuk menggali potensi dan mengembangkan bakat mereka dalam seni teater. Kami berharap penampilan luar biasa dari peserta tahun ini dapat menjadi inspirasi bagi pelajar untuk ikut berkontribusi dalam dunia seni pertunjukan," ujarnya.
Dalam festival tersebut, kata dia, para pelajar diberi kesempatan untuk menyalurkan kreativitas melalui seni teater yang ditampilkan. Mereka juga diajarkan untuk percaya diri, terampil di depan penonton, menyampaikan ide-ide mereka, dan mengeksplorasi berbagai peran dengan mendalam.
"FTP tidak hanya sekadar panggung pertunjukan, tetapi juga ruang pembelajaran yang kaya pengalaman. Turut mengajarkan nilai-nilai penting seperti kolaborasi, dan semangat kompetisi yang sehat, membantu para peserta untuk bekerja dalam harmoni, menghargai, kontribusi setiap anggota, dan tumbuh bersama sebagai generasi muda yang kreatif dan berbakat," ujarnya.
Partisipasi dalam FTP, kata Renita, menunjukkan peningkatan setiap tahunnya. Dimulai tahun 2008 dengan sembilan kelompok teater, kini berhasil menarik 41 kelompok teater dari tingkat SMP dan SMA, menegaskan tingginya antusiasme generasi muda dalam dunia seni pertunjukan.
Asa Jatmiko, Pembina Komunitas Teater Djarum menambahkan dukungan aktif dari sekolah-sekolah peserta dalam FTP tahun ini menunjukkan antusiasme yang luar biasa terhadap seni pertunjukan di kalangan pelajar.
Baca juga: Teater Djarum gelar pementasan "Liang Langit" di tiga kota