Purbalingga (Antaranews Jateng) - Tingkat konsumsi ikan masyarakat Kabupaten Purbalingga masih rendah karena berdasarkan data tahun 2017 baru sebesar 13 kilogram per kapita per tahun.
"Angka tersebut masih jauh dari tingkat konsumsi ikan nasional yang sudah mencapai 47 kilogram per kapita per tahun," kata Pelaksana Tugas Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi saat Bazar Produk Pangan dan Produk Hasil Perikanan di Alun-Alun Purbalingga, Sabtu.
Terkait dengan hal itu dia meminta sosialisasi Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) terus ditingkatkan melalui berbagai kegiatan seperti bazar, lomba pengolahan ikan, dan sebagainya.
Menurut dia, produk pangan hasil olahan ikan perlu didorong karena nilai gizinya cukup tinggi terutama Omega 3 yang memiliki dampak positif terhadap kecerdasan generasi muda.
"Saya minta DKPP (Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan) untuk terus menyosialisasikan Gemarikan agar kita tidak tertinggal. Saya sedih melihat fakta ini (rendahnya tingkat konsumsi ikan masyarakat Purbalingga, red.) dan saya instruksikan agar terus diperkenalkan gerakan tersebut," tegasnya.
Sementara itu, Kepala DKPP Kabupaten Purbalingga Sediyono menyebutkan salah satu tujuan Bazar Produk Pangan dan Produk Hasil Perikanan yang diselenggarakan pada hari Sabtu (1/12) hingga Minggu (2/12), yakni mempromosikan Gemarikan.
"Tujuan kegiatan ini mempromosikan dan memperkenalkan produk pangan serta hasil perikanan beserta manfaatnya sehingga diharapkan akan mendukung Gemarikan dan peningkatan angka atau tingkat konsumi ikan di Purbalingga yang masih rendah," katanya.
Menurut dia, peningkatan angka konsumsi ikan di Purbalingga harus diikuti dengan berbagai langkah, salah satunya dengan mengadakan bazar olahan pangan dan ikan tersebut agar lebih dikenal oleh masyarakat.
Oleh karena itu, kata Sediyono, kegiatan tersebut diikuti Kelompok Pengolah dan Pemasar (Poklasar) Produk Perikanan DKPP Kabupaten Purbalingga, Poklasar Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Banyumas, Poklasar DKPP Kabupaten Banjarnegara, Bulog Subdivisi Regional Banyumas, Paguyuban Pedagang Ikan Hias, Pelaku Usaha Toko Tani Indonesia, dan sebagainya.
"Kami mengundang Poklasar dari luar Purbalingga dengan tujuan agar lebih kompetitif dalam menghasilkan produk, sehingga satu sama lain terdorong untuk meningkatkan kualitas dan saling berbagi daerah pemasaran," katanya.
Selain menampilkan produk pangan olahan ikan, kata dia, dalam kegiatan tersebut juga ditampilkan produk pangan lokal lainnya yang terbuat dari bahan nonberas termasuk penjualan telur, beras, dan berbagai jenis ikan hias.