BI Jateng gelar "Central Java Fish Market" tingkatkan konsumsi ikan
Semarang (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jateng menggelar "Central Java Fish Market 2024" untuk meningkatkan konsumsi ikan di masyarakat.
"Kami tentunya bekerja sama dan bahu membahu dengan Pemprov Jateng, khususnya Dinas Perikanan," kata Kepala Perwakilan BI Jateng Rahmat Dwisaputra, saat pembukaan "Central Java Fish Market 2024" di Semarang, Jateng, Selasa.
Kegiatan yang juga dalam rangka peringatan Hari Ikan Nasional itu turut dimeriahkan sosialisasi "Gemar makan ikan" pada 200 pelajar SD, lomba memasak bahan dasar ikan melibatkan pelajar SMK, hingga bazar UMKM olahan ikan.
Menurut dia, produksi ikan di Indonesia cukup tinggi, termasuk untuk ekspor pada tahun lalu yang menghasilkan hingga Rp4,32 miliar, namun konsumsi domestik masih kurang.
Ia mengatakan konsumsi masyarakat justru lebih tinggi terhadap daging ayam ras yang kerap menjadi penyumbang inflasi yang tinggi, sementara produksi ikan melimpah.
"Permintaan domestik bisa ditingkatkan melalui pengolahan. Pengolahan ikannya dengan baik bisa membantu diversifikasi pangan. Ini tentu akan mendorong minat masyarakat untuk mengonsumsi ikan," katanya.
Kalau konsumsi ikan tinggi, kata dia, bisa mengimbangi tingkat konsumsi daging ayam ras sehingga inflasi bisa lebih terkendali, sementara industri pengolahan ikan bisa lebih berkembang.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Jateng Sumarno mengatakan pihaknya berkolaborasi dengan BI Jateng untuk menyelenggarakan "Central Java Fish Market 2024" untuk menyosialisasikan masyarakat agar gemar makan ikan.
"Kalau bicara kandungan gizinya, protein, omega, dan sebagainya, itu manfaatnya (konsumsi ikan, red.) luar biasa untuk kecerdasan otak," katanya.
Makanya, kata dia, ratusan siswa SD turut diundang pada kegiatan itu karena mereka adalah generasi emas pada 2045 yang perlu ditingkatkan kecerdasannya.
Ia mengatakan bahwa ikan merupakan produk lokal, tetapi tingkat konsumsinya, termasuk di Jateng masih rendah dibandingkan dengan konsumsi protein hewani yang lain.
"Ini menjadi PR (pekerjaan rumah) kita bersama karena ikan ini kan produk lokal, tapi kandungan gizinya sebenarnya luar biasa. Tapi kalau daging kadang impor, ayam itu pakannya juga impor," katanya.
Diharapkan Sumarno, ikan bisa masuk menjadi salah satu menu lauk makanan pada program makan siang gratis bergizi yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
Baca juga: BI Jateng gelar Olimpiade Cinta Bangga Paham Rupiah
"Kami tentunya bekerja sama dan bahu membahu dengan Pemprov Jateng, khususnya Dinas Perikanan," kata Kepala Perwakilan BI Jateng Rahmat Dwisaputra, saat pembukaan "Central Java Fish Market 2024" di Semarang, Jateng, Selasa.
Kegiatan yang juga dalam rangka peringatan Hari Ikan Nasional itu turut dimeriahkan sosialisasi "Gemar makan ikan" pada 200 pelajar SD, lomba memasak bahan dasar ikan melibatkan pelajar SMK, hingga bazar UMKM olahan ikan.
Menurut dia, produksi ikan di Indonesia cukup tinggi, termasuk untuk ekspor pada tahun lalu yang menghasilkan hingga Rp4,32 miliar, namun konsumsi domestik masih kurang.
Ia mengatakan konsumsi masyarakat justru lebih tinggi terhadap daging ayam ras yang kerap menjadi penyumbang inflasi yang tinggi, sementara produksi ikan melimpah.
"Permintaan domestik bisa ditingkatkan melalui pengolahan. Pengolahan ikannya dengan baik bisa membantu diversifikasi pangan. Ini tentu akan mendorong minat masyarakat untuk mengonsumsi ikan," katanya.
Kalau konsumsi ikan tinggi, kata dia, bisa mengimbangi tingkat konsumsi daging ayam ras sehingga inflasi bisa lebih terkendali, sementara industri pengolahan ikan bisa lebih berkembang.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Jateng Sumarno mengatakan pihaknya berkolaborasi dengan BI Jateng untuk menyelenggarakan "Central Java Fish Market 2024" untuk menyosialisasikan masyarakat agar gemar makan ikan.
"Kalau bicara kandungan gizinya, protein, omega, dan sebagainya, itu manfaatnya (konsumsi ikan, red.) luar biasa untuk kecerdasan otak," katanya.
Makanya, kata dia, ratusan siswa SD turut diundang pada kegiatan itu karena mereka adalah generasi emas pada 2045 yang perlu ditingkatkan kecerdasannya.
Ia mengatakan bahwa ikan merupakan produk lokal, tetapi tingkat konsumsinya, termasuk di Jateng masih rendah dibandingkan dengan konsumsi protein hewani yang lain.
"Ini menjadi PR (pekerjaan rumah) kita bersama karena ikan ini kan produk lokal, tapi kandungan gizinya sebenarnya luar biasa. Tapi kalau daging kadang impor, ayam itu pakannya juga impor," katanya.
Diharapkan Sumarno, ikan bisa masuk menjadi salah satu menu lauk makanan pada program makan siang gratis bergizi yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
Baca juga: BI Jateng gelar Olimpiade Cinta Bangga Paham Rupiah