Desa Purbosari Bangun Rumah Panggung untuk Wisatawan
Temanggung (Antaranews Jateng) - Desa Wisata Purbosari di lereng Gunung Sindoro, Kabupaten Temanggung membangun enam unit rumah panggung untuk penginapan para wisatawan yang ingin bermalam di kawasan Situs Liyangan.
Menurut Kepala Desa Purbosari Saifudin Ansori di Temanggung, Senin, selain enam unit rumah panggung, juga akan dibangun satu unit rumah panggung dengan ukuran lebih besar sebagai ruang atraksi kesenian.
Ia menyebutkan enam unit rumah panggung tersebut masing-masing berukuran 5 meter x 6 meter dan satu unit rumah untuk atraksi berukuran 10 meter x 8 meter.
Rumah panggung tersebut dibangun dengan konsep kampung Mataram Kuno, seperti yang ditemukan di Situs Liyangan.
"Rumah panggung tersebut dibangun di kawasan Taman Labirin yang lokasinya menyatu dengan kompleks Situs Liyangan," katanya.
Rumah panggung dan Taman labirin tersebut dibangun di tanah desa yang kebetulan lokasinya menyatu dengan kompleks Situs Liyangan.
Saifudin mengatakan bahwa pembangunan rumah panggung yang terbuat dari kayu tersebut kini mencapai sekitar 40 persen.
Ia berharap akhir November 2018 sudah selesai pengerjaannya.
"Saya berharap homestay berupa rumah panggung yang di-setting seperti zaman Mataram Kuno tersebut akan menjadi daya tarik wisatawan," katanya.
Dana pembangunan rumah panggung tersebut berasal dari bantuan Pemkab Temanggung senilai Rp410 juta.
Menurut Kepala Desa Purbosari Saifudin Ansori di Temanggung, Senin, selain enam unit rumah panggung, juga akan dibangun satu unit rumah panggung dengan ukuran lebih besar sebagai ruang atraksi kesenian.
Ia menyebutkan enam unit rumah panggung tersebut masing-masing berukuran 5 meter x 6 meter dan satu unit rumah untuk atraksi berukuran 10 meter x 8 meter.
Rumah panggung tersebut dibangun dengan konsep kampung Mataram Kuno, seperti yang ditemukan di Situs Liyangan.
"Rumah panggung tersebut dibangun di kawasan Taman Labirin yang lokasinya menyatu dengan kompleks Situs Liyangan," katanya.
Rumah panggung dan Taman labirin tersebut dibangun di tanah desa yang kebetulan lokasinya menyatu dengan kompleks Situs Liyangan.
Saifudin mengatakan bahwa pembangunan rumah panggung yang terbuat dari kayu tersebut kini mencapai sekitar 40 persen.
Ia berharap akhir November 2018 sudah selesai pengerjaannya.
"Saya berharap homestay berupa rumah panggung yang di-setting seperti zaman Mataram Kuno tersebut akan menjadi daya tarik wisatawan," katanya.
Dana pembangunan rumah panggung tersebut berasal dari bantuan Pemkab Temanggung senilai Rp410 juta.