Solo (Antaranews Jateng) - Solo Batik Fashion (SBF) 2018 yang diselenggarakan pada 12-14 Oktober 2018 di Mal Solo Paragon akan mengangkat tema "Kharisma Nusantara" untuk mengeksplorasi kekayaan seni batik dan budaya nusantara yang tersebar di Indonesia.
"Tujuannya adalah memamerkan hasil karya yang spektakuler dari para desainer lokal," kata Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Kota Surakarta Nunuk Mari Hastuti di Solo, Rabu.
Ia berharap melalui kegiatan tersebut para desainer bisa lebih kreatif dan mampu berperan dalam perkembangan batik khususnya fashion di Kota Solo.?
"Harapannya melalui kegiatan ini fashion batik dari Kota Solo bisa menasional bahkan internasional. Apalagi batik merupakan warisan budaya yang sudah diakui oleh Unesco," katanya.
Menurut dia, batik harus dilestarikan dalam berbagai cara. Bahkan di kampung-kampung di Kota Solo sudah banyak event yang mendukung pelestarian budaya gemar batik.?
"Karena kebijakan pemerintah sangat mendukung masyarakat untuk membuat acara yang tujuannya melestarikan budaya Surakarta. Apapun warisan nenek moyang harus dilestarikan, salah satunya dengan cara mengenalkan kepada anak muda," katanya.
Sementara itu, Ketua Panitia SBF 2018 Djongko Rahardjo mengatakan kegiatan tersebut akan melibatkan puluhan desainer yang berasal dari Kota Solo dan daerah-daerah lain.
Yang menarik, dikatakannya, akan ada beberapa tokoh yang ikut terlibat dalam "fashion show" atau peragaan busana tersebut, di antaranya seniman sekaligus Pangeran Mangkunegaran Paundrakarna, seniman Sruti Respati, dan model Ayu Gani.
"Selain itu masih banyak tokoh lain yang akan terlibat, mereka ini kami pilih yang mampu menginspirasi banyak orang," katanya.
Agenda lain yang juga akan mengisi kegiatan tersebut, dikatakannya, ada peluncuran Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) Jawa Tengah.