SD Muhammadiyah Solo gelar pesantren fokus menghapal Al Quran
Karanganyar (Antaranews Jateng) - Siswa SD Muhammadiyah Program Khusus Kotabarat Surakarta menggelar pesantren Ramadhan dengan fokus menghapal Al Quran yang menggunakan metode gerakan tangan di Wisma BK Tawangmangu Kabupaten Karanganyar, Rabu hingga Kamis (31/5).
Menurut Ketua Panitia, Slamet Rismiyadi, pesantren Ramadhan diikuti 60 siswa kelas IV SD Muhammadiyah PK Kotabarat Surakarta dengan mengambil tema "Hidup Mulia Bersama Al Quran".
Menurut Slamet, pesantren Ramadhan kali ini difokuskan pada kegiatan menghapal Al Quran. Para siswa dikenalkan metode menghapal Al Quran dengan gerakan tangan dan metode visual bekerja sama dengan Rumah Quran Haramain Solo. Surat yang dijadikan contoh dalam kegiatan ini adalah menghapal Surat Luqman beserta artinya.
Menurut dia, melalui metode gerakan tangan tersebut siswa diajarkan menghapal Al Quran dengan mempraktikkan gerakan tangan. Selain menghapal ayat-ayat Al Quran, mereka juga diberi kiat-kiat untuk mengetahui arti tiap kata. Misalnya, ketika sampai pada kata "syaithon", gerakan kedua tangan siswa membentuk seperti tanduk di kepala.
Dia mengatakan untuk metode visual dilakukan dengan mewarnai tiap kata yang ada pada ayat Al Quran. Tiap kata tersebut kemudian diartikan berdasarkan warna sehingga para siswa bisa lebih mudah dalam memahami arti tiap kata tersebut. Selain itu mereka tidak merasa terbebani karena menghapal Al Quran dilakukan dengan metode yang menggembirakan.
Menurut Ketua Panitia, Slamet Rismiyadi, pesantren Ramadhan diikuti 60 siswa kelas IV SD Muhammadiyah PK Kotabarat Surakarta dengan mengambil tema "Hidup Mulia Bersama Al Quran".
Menurut Slamet, pesantren Ramadhan kali ini difokuskan pada kegiatan menghapal Al Quran. Para siswa dikenalkan metode menghapal Al Quran dengan gerakan tangan dan metode visual bekerja sama dengan Rumah Quran Haramain Solo. Surat yang dijadikan contoh dalam kegiatan ini adalah menghapal Surat Luqman beserta artinya.
Menurut dia, melalui metode gerakan tangan tersebut siswa diajarkan menghapal Al Quran dengan mempraktikkan gerakan tangan. Selain menghapal ayat-ayat Al Quran, mereka juga diberi kiat-kiat untuk mengetahui arti tiap kata. Misalnya, ketika sampai pada kata "syaithon", gerakan kedua tangan siswa membentuk seperti tanduk di kepala.
Dia mengatakan untuk metode visual dilakukan dengan mewarnai tiap kata yang ada pada ayat Al Quran. Tiap kata tersebut kemudian diartikan berdasarkan warna sehingga para siswa bisa lebih mudah dalam memahami arti tiap kata tersebut. Selain itu mereka tidak merasa terbebani karena menghapal Al Quran dilakukan dengan metode yang menggembirakan.