Semarang (Antaranews Jateng) - Jumlah pendaftar Universitas Negeri Semarang (Unnes) melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2018 mencapai 60.479 orang.
"Jumlah pendaftar dari SBMPTN pada tahun ini meningkat dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya 55.956 orang," kata Wakil Rektor I Unnes Prof Rustono di Semarang, Selasa.
Guru Besar Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Unnes itu menyebutkan jumlah pendaftar sebanyak itu terbagi atas pilihan pertama, kedua, dan ketiga pada berbagai fakultas yang ada.
Perinciannya, kata dia, pendaftar Unnes untuk pilihan pertama ada 16.168 orang, pilihan kedua sebanyak 21.869 orang, kemudian pendaftar untuk pilihan ketiga sebanyak 22.442 orang.
Jumlah pendaftar Unnes sebanyak itu, kata Ketua Panitia Lokal SBMPTN 42 Semarang itu, melaksanakan ujian tulis SBMPTN di berbagai wilayah panlok yang tersebar di seluruh Indonesia.
Untuk Panlok SBMPTN 42 Semarang, kata dia, mencakup empat PTN, yakni Unnes, Universitas Diponegoro (Undip), Universitas Tidar, dan Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang.
"Kalau untuk peserta yang melaksanakan ujian SBMPTN di Panlok 42 Semarang ada 1.370 orang. Baik ujian tulis berbasis cetak maupun ujian tulis berbasis komputer," katanya.
Menurut dia, pelaksanaan ujian tulis SBMPTN pada tahun ini memang terbagi dalam dua model, yakni berbasis cetak atau ujian tulis sebagaimana biasanya dan berbasis komputer.
"Jumlah peserta SBMPTN 2018 yang melaksanakan ujian tulis berbasis komputer ada 1.370 orang, baik yang mengikuti di Unnes, Undip, Untidar, maupun UIN Walisongo Semarang," katanya.
Di Undip, kata dia, ada 13 ruang dengan 460 peserta, Unnes ada 31 ruang ujian dengan 700 peserta, Untidar ada 130 peserta menempati lima ruang, sementara UIN Walisongo Semarang ada 80 peserta di empat ruang ujian.
Untuk pelaksanaan ujian tulis berbasis cetak di wilayah Panlok SBMPTN 42 Semarang, kata Rustono, sebanyak 43.539 orang peserta yang menempati 1.719 ruang tersebar di 99 lokasi.
"Pelaksanaan ujian tulis berbasis cetak di Unnes saja ada 16.883 peserta yang menempati 668 ruang tersebar di 31 lokasi," katanya.
Sementara itu, Rektor Unnes Prof Fathur Rokhman mengatakan pelaksanaan ujian tulis SBMPTN di kampus tersebut berlangsung lancar, baik yang berbasis cetak maupun komputer.
"Ya, memang ada yang terlambat. Pertama, karena kemarin tidak melihat lokasi ujian dulu. Harusnya, sehari sebelum ujian mengecek lokasi. Tadi, sudah dibantu oleh badan eksekutif mahasiswa (BEM)," katanya.
Kemudian, kata dia, keterlambatan diakibatkan terjebak kemacetan karena kondisi jalanan yang padat menjelang pelaksanaan ujian tulis SBMPTN yang diikuti oleh puluhan ribu orang.
"Namun, keterlambatan peserta tadi saya pantau tidak sampai 30 menit. Jadi, bisa langsung masuk mengerjakan soal," kata Guru Besar FBS Unnes tersebut.