Ambon, ANTARA JATENG - Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional, Letjen TNI
(Purn) Agus Widjojo mengakui sistem pemilihan langsung di era reformasi
telah meningkatkan kredibilitas wakil rakyat.
"Mereka betul-betul dipilih rakyat secara langsung dan mendapatkan
hasil capaian pilihan terbanyak sehingga menambah kredibilitas pada
pihak-pihak yang berhasil memenangkan pemilu kepala daerah atau
legislatif dan mendapatkan suara terbanyak," kata Gubernur Lemhanas di
Ambon, Rabu.
Penjelasan tersebut disampaikan Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo
dalam kunjungan kerja dan tatap muka DPRD Maluku dengan puluhan peserta
didik Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas) RI untuk mengikuti studi
strategis dalam negeri (SSDN) PPSA XXI.
"Kita melihat secara umum gejala sekarang adalah mengapa ketika
demokrasi ini dibuka ada kesan lebih banyak "Ketidak-tertiban" saya
tidak mengatakan Kekacuan dan kita melihat ketidak-jelasan terhadap
kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pemerintah serta keputusan-
keputusan yang diambil dan bermanfaat untuk kepentingan umum,"
tandasnya.
Secara umum bisa dikatakan bahwa DPR, DPD, dan DPRD ini menjadi
lembaga yang paling penting dan terkadang juga kontroversial.
Mengapa demikian, karena di situlah tempat berkumpulnya partai
politik yang memenuhi electoral threshold dan bisa mengirimkan
perwakilannya di legislatif.
"Di sinilah muncul pertanyaan anggota dewan, sebetulnya loyalitas
kesetiaan ini diberikan kepada siapa, apakah kepada rakyat yang memilih,
kepada partai yang mencalonkan, ataukah kepada kepentingan umum atau
nasional," ujar mantan Kepala staf TNI ini.
Ini sebetulnya jangan sampai membingungkan yang terhormat para
anggota DPR, DPD, dan DPRD karena haruslah dipahami sistemnya.
Apa sebetulnya peran partai politik, karena peran mereka adalah
untuk menyerap aspirasi yang ada di dalam masyarakat dan menawarkan
kepada konstituwen yang akan memilih di dalam pemilu atau pilkada barang
jualannya, maksudnya adalah ideologi atau platform.
"Ideologi itu tidak berarti kapitalisme, komunisme, sosialisme,
liberalisme. Bukan itu, ideologi itu berbagai kebijakan yang menganut
keberpihakan secara konsisten," tegas Gubernur Lemhanas.
Terkait dengan masalah ketahanan nasional, menurut dia, adalah
respon suatu negara terhadap tantangan dan halangan atau pun ancaman dan
banyak perubahan geopolitik terjadi yang bergerak secara dinamis dan
tidak terpediksi dapat menimbukan kekagetan.
"Harusnya DPRD melalui anggotanya dapat memahami konsep demokrasi
demi kepentingan rakyat dan negara dengan tetap meningkatkan fungsi
kontrol dan sistem politik yang ada," katanya.
Berita Terkait
Ikatan alumni Lemhanas siap kawal Pemilu 2024
Sabtu, 29 Oktober 2022 18:45 Wib
Jadi Ketua Lemhannas, Andi Widjajanto dapat pesan dari Jokowi dan Megawati
Senin, 21 Februari 2022 12:56 Wib
Alumni Lemhanas Jateng dukung pemerintah antisipasi COVID-19
Rabu, 8 April 2020 18:11 Wib
Alumni Lemhanas Jateng bantu bilik disinfektan di sejumlah titik
Rabu, 1 April 2020 15:46 Wib
BPIP-Lemhanas ingatkan nilai-nilai Pancasila kepada masyarakat
Selasa, 17 Juli 2018 19:08 Wib
Gubernur Lemhanas ingatkan tantangan bangsa Indonesia
Selasa, 17 April 2018 15:36 Wib
Lemhannas Terbuka untuk Siapa saja, termasuk Parpol, kata Agus Widjojo
Rabu, 11 Oktober 2017 14:17 Wib
Gubernur Lemhannas Sebut 90 Persen Masyarakat Berpotensi Sebar Berita Bohong
Senin, 28 Agustus 2017 16:52 Wib