Semarang (ANTARA) - Ikatan Alumni Lemhanas Provinsi Jawa Tengah turut berpartisipasi mendukung pemerintah dalam mengantisipasi meluasnya penyebaran virus Corona jenis baru (COVID-19).
Dukungan dari Ikatan Alumni Lemhanas Jateng diwujudkan dengan menyerahkan bantuan berupa bilik antiseptik kepada pengurus Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) di Semarang, Rabu.
Penyerahan bilik antiseptik dilakukan oleh Koordinator Ikatan Alumni Lemhanas Jateng David M. Ardyantara dan diterima oleh Sekretaris MAJT Kiai Haji Muhyidin.
Baca juga: Update COVID-19 : 222 sembuh dan 2.956 kasus positif di Indonesia
Usai prosesi penyerahan, langsung dilakukan beberapa kali uji coba bilik yang menggunakan cairan antiseptik itu.
Koordinator Ikatan Alumni Lemhanas Jateng David M. Ardyantara mengatakan bahwa pemberian bantuan bilik antiseptik ini sebagai bentuk kepedulian pihaknya terhadap penanganan dan pencegahan COVID-19.
Ia menyebutkan cairan yang digunakan pada bilik tersebut berupa antiseptik dan atau rebusan daun sirih sehingga aman bagi kesehatan manusia.
"Setelah berdiskusi dengan Lemhanas, cairan yang dipakai bukan disinfektan, melainkan cairan antiseptik atau rebusan daun sirih yang banyak ditemukan di lingkungan sekitar," katanya.
Ia menyebutkan, Ikatan Alumni Lemhanas Jateng sebelumnya juga telah menyerahkan bantuan serupa ke rumah-rumah ibadah dan tempat-tempat umum di Magelang, Temanggung, serta menyusul di Kota Surakarta.
"Khusus untuk di MAJT, kami akan menambah dua bilik antiseptik lagi," ujarnya.
Sekretaris MAJT Kiai Haji Muhyidin menyampaikan terima kasih atas kepedulian dan bantuan dari Ikatan Alumni Lemhanas Jateng karena dapat membantu menerapkan protokol kesehatan di masjid terbesar itu saat pandemi COVID-19.
"Ini bentuk keseriusan kami dalam mengantisipasi penyebaran COVID-19 dan bilik antiseptik akan difungsikan saat sudah diizinkan ada aktivitas masjid," katanya.
Seperti diketahui, sesuai Fatwa Majelis Ulama Indonesia maka semua aktivitas ibadah di masjid, termasuk shalat Jumat ditiadakan sementara guna mencegah penyebaran COVID-19.
"Kita tidak tahu perkembangannya selanjutnya, misalnya terpaksa harus ada Jumatan (shalat Jumat, red), maka bilik antiseptik ini akan difungsikan," ujarnya.
Baca juga: Dua perempuan hamil positif COVID-19 lahirkan bayi sehat