Manila, ANTARA JATENG - Para menteri luar negeri Perhimpunan Bangsa Asia
Tenggara (ASEAN) menyampaikan kecemasan pada Sabtu mengenai ketegangan
yang meningkat di Semenanjung Korea terkait pengujian peluru kendali
jarak jauh di Korea Utara yang "mengancam secara serius" perdamaian dan
keamanan dunial.
"Kami dengan tegas menyeru sebagai peserta Forum
Regional ASEAN, untuk secara positif memberi sumbangsih mewujudkan visi
ARF memelihara Asia-Pasifik sebagai kawasan perdamaian yang langgeng,
stabilitas, persahabatan dan kemakmuran," demikian pernyataan bersama para menlu
ASEAN dalam forum ASEAN Regional Forum (ARF) di Manila, Sabtu (5/8).
Dengan suara keras daripada yang pernah dilontarkan, ASEAN) menyeru
Korea Utara agar mematuhi resolusi-resolusi Dewan Keamanan Perserikatan
Bangsa-Bangsa (DK PBB) mengenai program nuklirrnya dan memberi
sumbangsih positif bagi perdamaian regional.
Pernyataan itu dikeluarkan terpisah, atau tidak dimasukkan dalam
komunike bersama ASEAN sebagaimana biasa dibuat pada akhir pertemuan
para menlu itu.
Korea Utara bertekad mengembangkan rudal yang dengan hulu ledak
nuklir mampu mencapai Amerika Serikat (AS), dan para pejabat di
Washington menyatakan pengujiannya yang paling akhir sepekan lalu
menunjukkan rudal itu mungkin bisa mencapai sebagian besar AS.
China telah mendesak semua negara yang terlibat dalam kebuntuan itu untuk tenang dan menahan diri
ASEAN tak menunjukkan sikap lebih keras atas Korea Utara yang
didesak oleh AS, yang menginginkan negara-negara Asia menurunkan tingkat
hubungannya dengan negara yang sudah diisolasi itu.
Negara-negara ASEAN telah menyatakan hal itu sulit karena para
anggotanya tidak mempunyai hubungan substanstif dengan Korea Utara,
demikian laporan Reuters.
Menlu Filipina Alan Peter Cayetano, yang mengetuai
pertemuan-pertemuan Manila, mengatakan pada Jumat (4/8) bahwa ASEAN
tidak akan mempertimbangkan mengeluarkan Korea Utara dari ARF.
Dia
menyatakan lebih baik punya dialog dan memanfaatkan peluang yang jarang
dimana para pihak yang terlibat dalam isu itu bertemu bersama.
"Ada pandangan bahwa bagaimana kita mendengar mereka atau
menghadapi mereka (Korea Utara), jika mereka tidak berada di sana,"
katanya kepada wartawan, setelah diskusi hingga larut malam dengan para
mitranya dari ASEAN.
Beberapa negara Asia, termasuk Korea Selatan, berharap bisa
mengadakan pembicaraan bilateral dengan Menlu Korea Utara Ri Yong Ho.
Ia
bertolak dari Pyongyang pada Sabtu dan dalam perjalanan menuju Manila
guna mengikuti ARF, demikian kantor berita resmi Korea Utara KCNA
melaporkan.
Berita Terkait
Unsoed raih penghargaan dalam kontribusinya terhadap ASEAN Annual Priority Implementation
Minggu, 10 Desember 2023 12:50 Wib
Seniman sejumlah negara meriahkan ASEAN Panji Festival
Kamis, 26 Oktober 2023 9:39 Wib
ANTARA kenalkan ASEAN Newsroom Corner di sela-sela Konferensi OANA
Selasa, 24 Oktober 2023 9:04 Wib
Ini 18 pemenang IdenTIK 2023 yang digelar Komenkominfo
Sabtu, 7 Oktober 2023 19:23 Wib
Empat mahasiswa Hukum UMP ikuti forum internasional "ASEAN Classroom"
Selasa, 19 September 2023 18:38 Wib
Harga emas Antam hari ini
Sabtu, 16 September 2023 11:08 Wib
Peserta City Window Series II kagumi sejumlah objek wisata di Banyumas
Kamis, 14 September 2023 17:38 Wib
KSM Randu Makmur Banyumas raup omzet Rp140 juta dari kelola sampah
Kamis, 14 September 2023 8:23 Wib