Siswa Bengkulu Kagum Kota Lama Semarang
Kedatangan 20 siswa yang mewakili Bengkulu ke Jateng itu, diinisiasi oleh tiga BUMN, yakni PT Asuransi Jiwasraya, PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni), dan Perum LKBN ANTARA.
Semarang, ANTARA JATENG - Puluhan siswa dari Provinsi Bengkulu yang mengikuti program Siswa Mengenal Nusantara mengagumi keindahan kawasan Kota Lama Semarang yang penuh dengan bangunan kuno.
"Bagus sekali. Ini pengalaman pertama saya datang ke Semarang, ternyata banyak yang menarik," kata Afridiany Naryanti (16), salah satu peserta SMN 2017, saat ditemui di kawasan Kota Lama Semarang, Senin.
Dian, sapaan akrab siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Bengkulu itu, datang bersama 19 rekannya yang mewakili 10 kabupaten/kota di Bengkulu yang diajak mengunjungi berbagai destinasi di Jateng.
Program SMN merupakan program pertukaran siswa antarprovinsi yang diinisiasi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dilaksanakan oleh jajaran BUMN di bawahnya.
Kedatangan 20 siswa yang mewakili Bengkulu ke Jateng itu, diinisiasi oleh tiga BUMN, yakni PT Asuransi Jiwasraya, PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni), dan Perum LKBN ANTARA.
Sebaliknya, lima BUMN, yakni PT Pertamina, PTPN IX, PT Kawasan Industri Wijayakusuma, PT Tamn Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, serta PT Bahana mengirim siswa Jateng ke Bengkulu.
"Tadi, saya diajak ke Lawang Sewu, Kelenteng Sam Poo Kong, dan di sini (Kota Lama, red.). Beda banget sama di Bengkulu. Apalagi, di Lawang Sewu yang banyak pintuya," katanya.
Muhammad Rama Aji (17) dari SMK Negeri 2 Bengkulu Utara mengakui program SMN bisa mengajaknya mengetahui budaya yang berbeda dari daerah lain yang bagus dan destinasinya yang indah.
"Unik kalau menurut saya. Banyak gedung-gedung bersejarahnya. Kalau istilah anak-anak muda sekarang `Instagramable`, bagus buat foto-foto untuk Instagram. Bagus banget," katanya.
Diakuinya, destinasi wisata di Semarang, terutama di kawasan Kota Lama Semarang, hampir tidak bisa ditemuinya di Bengkulu, terutama banyaknya deretan bangunan-bangunan besar bersejarah.
"Di Bengkulu, ada yang namanya Kampung Cina, deket pantai, di dekatnya ada Benteng Marlborough, peninggalan Inggris. Tetapi, tidak sebanyak di sini bangunan kunonya," katanya.
Gatot Caesario, perwakilan dari PTPN IX yang mendampingi siswa dari Bengkulu itu, mengatakan program SMN memang mengajak siswa untuk saling mengenal budaya daerah lain.
"Mereka berada tujuh hari di sini. Kami ajak berkeliling Semarang, kemudian ke Museum KA Ambarawa, Kampung Kopi Banaran, hingga ke Candi Borobudur dan Prambanan. Diajari nari juga," katanya.
"Bagus sekali. Ini pengalaman pertama saya datang ke Semarang, ternyata banyak yang menarik," kata Afridiany Naryanti (16), salah satu peserta SMN 2017, saat ditemui di kawasan Kota Lama Semarang, Senin.
Dian, sapaan akrab siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Bengkulu itu, datang bersama 19 rekannya yang mewakili 10 kabupaten/kota di Bengkulu yang diajak mengunjungi berbagai destinasi di Jateng.
Program SMN merupakan program pertukaran siswa antarprovinsi yang diinisiasi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dilaksanakan oleh jajaran BUMN di bawahnya.
Kedatangan 20 siswa yang mewakili Bengkulu ke Jateng itu, diinisiasi oleh tiga BUMN, yakni PT Asuransi Jiwasraya, PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni), dan Perum LKBN ANTARA.
Sebaliknya, lima BUMN, yakni PT Pertamina, PTPN IX, PT Kawasan Industri Wijayakusuma, PT Tamn Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, serta PT Bahana mengirim siswa Jateng ke Bengkulu.
"Tadi, saya diajak ke Lawang Sewu, Kelenteng Sam Poo Kong, dan di sini (Kota Lama, red.). Beda banget sama di Bengkulu. Apalagi, di Lawang Sewu yang banyak pintuya," katanya.
Muhammad Rama Aji (17) dari SMK Negeri 2 Bengkulu Utara mengakui program SMN bisa mengajaknya mengetahui budaya yang berbeda dari daerah lain yang bagus dan destinasinya yang indah.
"Unik kalau menurut saya. Banyak gedung-gedung bersejarahnya. Kalau istilah anak-anak muda sekarang `Instagramable`, bagus buat foto-foto untuk Instagram. Bagus banget," katanya.
Diakuinya, destinasi wisata di Semarang, terutama di kawasan Kota Lama Semarang, hampir tidak bisa ditemuinya di Bengkulu, terutama banyaknya deretan bangunan-bangunan besar bersejarah.
"Di Bengkulu, ada yang namanya Kampung Cina, deket pantai, di dekatnya ada Benteng Marlborough, peninggalan Inggris. Tetapi, tidak sebanyak di sini bangunan kunonya," katanya.
Gatot Caesario, perwakilan dari PTPN IX yang mendampingi siswa dari Bengkulu itu, mengatakan program SMN memang mengajak siswa untuk saling mengenal budaya daerah lain.
"Mereka berada tujuh hari di sini. Kami ajak berkeliling Semarang, kemudian ke Museum KA Ambarawa, Kampung Kopi Banaran, hingga ke Candi Borobudur dan Prambanan. Diajari nari juga," katanya.