Wagub: Kemitraan BUMP Wonogiri Dapat Dikembangkan Daerah Lain
Wonogiri, ANTARA JATENG - Kemitraan Badan Usaha Milik Petani (BUMP) Kabupaten Wonogiri dalam usaha ternak sapi dapat dikembangkan ke daerah lain di Jawa Tengah, kata Wakil Gubernur Jateng Heru Sudjatmoko.
"Kami berharap kemitraan PT Widodo Makmur Perkasa (WMP) perusahaan penggemukan sapi dengan BUMP, perbankan, dan asuransi dapat ditularkan ke daerah lain di Jateng demi pencapaian kedaulatan pangan, khususnya daging sapi," kata Wagub di sela acara penandatanganan kemitraan PT WMP, BUMP, perbankan, dan asuransi mewujudkan kemandirian petani di Desa Kebonagung, Wonogiri, Rabu.
Wagub mengatakan bahwa pihaknya mengapresiasi petani yang memiliki badan usaha dalam pengembangan ternak sapi untuk mewujudkan kesejahteraan, khususnya para peternak di Wonogiri ini.
Menurut dia, peternakan sapi dapat menjadi sumber kehidupan bagi peternak atau petani, apalagi lahan pertanian, khususnya di Pulau Jawa, sekarang makin sempit sehingga usaha peternakan relatif lebih efisien terhadap lahan dan dapat membuka peluang untuk kesejahteraan masyarakat.
Petani yang mengembangkan usahanya, kata dia, tidak mungkin berjalan sendiri, tetapi harus berjalan bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama.
Ia berpendapat bahwa keberhasilan suatu usaha dengan bergotong royong antara petani, pengusaha besar, perbankan, dan asuransi. Hal ini menjadi peluang untuk mencapai kedautan pangan di Jateng.
Sunarna pemilik PT WMP mengatakan bahwa pihaknya sebagai salah satu perusahaan penggemukan sapi memutuskan untuk membagi pengalaman, membimbing, membina, dan bermitra dengan peternak Wonogiri yang tergabung dalam BUMP Pengayom Tani Sejagad.
"Kami yang menyediakan sapi bunting untuk dipelihara oleh petani hingga ternak melahirkan anak yang menjadi milik mereka," kata Sunarna yang menekuni usaha ternak sapi di Klaten sejak usia 20 tahun hingga sekarang.
Menurut Sunarna sistem tersebut memang baru pertama di Wonogiri. Hal ini juga akan dilakukan petani di Kabupaten Sragen dan Nusa Tenggara Timur.
Kendati demikian, dia berharap program tersebut dapat menumbuhkan para petani untuk lebih giat mendukung pemerintah menuju swasembada pangan, khususnya daging sapi.
"Saya menyiapkan bantuan sapi bunting usia 4 hingga 5 bulan untuk petani. Stok sapi saya sekarang mencapai 30.000 ekor indukan," katanya.
"Kami berharap kemitraan PT Widodo Makmur Perkasa (WMP) perusahaan penggemukan sapi dengan BUMP, perbankan, dan asuransi dapat ditularkan ke daerah lain di Jateng demi pencapaian kedaulatan pangan, khususnya daging sapi," kata Wagub di sela acara penandatanganan kemitraan PT WMP, BUMP, perbankan, dan asuransi mewujudkan kemandirian petani di Desa Kebonagung, Wonogiri, Rabu.
Wagub mengatakan bahwa pihaknya mengapresiasi petani yang memiliki badan usaha dalam pengembangan ternak sapi untuk mewujudkan kesejahteraan, khususnya para peternak di Wonogiri ini.
Menurut dia, peternakan sapi dapat menjadi sumber kehidupan bagi peternak atau petani, apalagi lahan pertanian, khususnya di Pulau Jawa, sekarang makin sempit sehingga usaha peternakan relatif lebih efisien terhadap lahan dan dapat membuka peluang untuk kesejahteraan masyarakat.
Petani yang mengembangkan usahanya, kata dia, tidak mungkin berjalan sendiri, tetapi harus berjalan bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama.
Ia berpendapat bahwa keberhasilan suatu usaha dengan bergotong royong antara petani, pengusaha besar, perbankan, dan asuransi. Hal ini menjadi peluang untuk mencapai kedautan pangan di Jateng.
Sunarna pemilik PT WMP mengatakan bahwa pihaknya sebagai salah satu perusahaan penggemukan sapi memutuskan untuk membagi pengalaman, membimbing, membina, dan bermitra dengan peternak Wonogiri yang tergabung dalam BUMP Pengayom Tani Sejagad.
"Kami yang menyediakan sapi bunting untuk dipelihara oleh petani hingga ternak melahirkan anak yang menjadi milik mereka," kata Sunarna yang menekuni usaha ternak sapi di Klaten sejak usia 20 tahun hingga sekarang.
Menurut Sunarna sistem tersebut memang baru pertama di Wonogiri. Hal ini juga akan dilakukan petani di Kabupaten Sragen dan Nusa Tenggara Timur.
Kendati demikian, dia berharap program tersebut dapat menumbuhkan para petani untuk lebih giat mendukung pemerintah menuju swasembada pangan, khususnya daging sapi.
"Saya menyiapkan bantuan sapi bunting usia 4 hingga 5 bulan untuk petani. Stok sapi saya sekarang mencapai 30.000 ekor indukan," katanya.