Jakarta Antara Jateng - Google dikabarkan akan memasuki bisnis berbagi tumpangan dengan memperluas layanan carpool Waze-nya. Kembali pada Mei, aplikasi lalu lintas dan navigasi Google dikabarkan sedang menguji coba layanan carpool di San Francisco.
Waze bermitra dengan perusahaan di Bay Area di mana karyawannya diminta untuk menginstal aplikasi gratis bernama Waze Rider. Aplikasi tersebut membantu para pekerja menumpang mobil menuju ke arah yang sama selama perjalanan sehari-hari mereka.
Pengemudi dibayar rata-rata 54 sen per mil untuk membayar bensin dan tambahan lainnya. Meskipun Google tidak memotong biaya, dalam tes serupa yang berjalan di negara asal Waze, Israel, pengemudi membayar 15 persen dari dari apa yang mereka terima ke Google.
Saat ini, Google siap memperluas tes untuk semua pengguna Waze di San Francisco Waze musim gugur ini, dengan tujuan membuatnya menjadi pesaing Uber dan Lyft.
Tidak seperti dua perusahaan tersebut, pengemudi Waze akan terbatas dalam berkendara mengambil penumpang hanya di lokasi dekat perjalanan yang pengemudi lakukan sehari-hari.
Tes di San Francisco memungkinkan pengguna untuk melakukan tidak lebih dari dua perjalanan sehari, ke dan dari tempat kerja.
Di daerah tersebut hanya 25.000 karyawan dari perusahaan yang bermitra dengan Waze yang diperbolehkan untuk mengambil tumpangan.
Dengan perluasan tes, semua pengguna Waze di Bay Area akan dapat berpartisipasi dengan menjadi pengemudi atau pun penumpang. Terkait pengemudi, Google tidak berencana untuk menguji mereka dan akan bergantung pada review untuk menentukan apakah sopir harus diberhentikan.
Google menginvestasikan 258 juta dolar AS di Uber pada 2013, namun keduanya mulai terpisah. Eksekutif Alphabet David Drummond mengundurkan diri dari Uber, Senin, secara khusus karena persaingan yang tumbuh antara Uber dan Google.
Uber, yang pengemudinya menggunakan Google Maps untuk navigasi, sedang mengembangkan pemetaan sendiri dan layanan navigasi untuk pengemudinya, demikian Phone Arena.