Semarang - Para pegawai Kantor Pelayanan dan Pengawasan Bea Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean (TMP) Tanjung Emas ikut aktif melestarikan seni budaya khususnya Tari Saman.
Para pegawai mengaku tidak sekadar sebagai hiburan dan media komunikasi, dengan mempelajari Tari Saman juga mampu meningkatkan ketrampilan dan kemampuan serta kepuasan.
Tidak hanya bagi dirinya sendiri, tetapi dengan belajar Tari Saman juga bisa memberikan hiburan kepada orang lain juga menyehatkan tubuh.
Apalagi tarian yang berasal dari Aceh tersebut umumnya disajikan dalam acara penting tersebut juga mampu menyehatkan tubuh karena banyak gerakan serta dapat meningkatkan kerja sama dalam tim.
Para pegawai KPPBC TMP Tanjung Emas rutin belajar Tari Saman dua kali setiap minggu setelah pulang kerja, pukul 17.00 WIB hingga pukul 20-00 WIB di ruang Pendidikan KPPBC TMP Tanjung Emas.
Untuk mendapatkan ilmu yang maksimal, pelatih Tari Saman dilakukan oleh Teuku Rafsanjani yang merupakan orang asli Aceh.
Antusias para pegawai tidak hanya berasal dari kaum hawa, tetapi para pegawai laki-laki yang juga belajar Tari Saman, yang menggunakan Rapai (alat tabuh/ rebana).
Gerakan tari yang diajarkan sangat bermacam-macam, dan rata-rata gerakan tersebut dilakukan dalam tempo yang cepat diiringi dengan tepukan tangan, gelengan kepala dan nyanyian yang tentu saja dalam bahasa Aceh.
Selain mempelajari gerakan tarian, dalam pelatihan ini juga sedikit demi sedikit menambah ilmu bahasa daerah Aceh dan juga adat istiadatnya, dimana hal tersebut sangat berguna sebagai pegawai Bea dan Cukai yang mana suatu saat akan selalu berpindah-pindah tempat tugasnya.