Satu Ton Kue Keranjang Akan Dibagikan di Grebeg Sudiro Solo
"Sebanyak satu ton kue keranjang setelah dikirab terus dibagi-bagikan kepada masyarakat yang menyaksikan kirab budaya tersebut," kata Ketua Panitia Grebeg Sudiro 2016, Debora Septi Ana di Solo, Senin.
Ia mengatakan, tahun ini merupakan kali ke sembilan event tahunan tersebut digelar. Dan untuk tahun ini panitia kembali menyiapkan dua jodang atau gunungan kue keranjang yang akan dikirab.
"Ya Gunungannya yang satu bentuknya bangunan Pasar Gede, sedangkan yang satu Klenteng Tien Kok Sie. Untuk total kue keranjang yang akan dikirab dan dibagikan nanti sebanyak satu ton," katanya.
Ia menambahkan, saat ini dua jodang atau gunungan untuk meletakkan kue keranjang tersebut masih dalam proses pengerjaan. Diharapkan, satu pekan sebelum pelaksanaan kirab, yakni pada 31 Januari 2016, sudah selesai dikerjakan.
Dikatakan adapun pelaksanaan kirab akan dimulai sekitar pukul 13.00 WIB dengan melalui rute Jalan Jenederal Sudirman, Jalan Mayor Sunaryo, Kapten Mulyadi, perempatan Ketandan, Jalan RE Martadinata, Jalan Cut Nyak Dien, Juanda, perempatan Warung Pelem, Urip Sumoharjo dan kembali ke Pasar Gede.
"Ya sebelum dikirab jodang kue keranjang akan didoakan di Klenteng Tien Kok Sie dan setelah dikirab akan langsung dibagikan kepada masyarakat," katanya.
Selain kirab budaya sebagai acara puncak, Grebeg Sudiro juga dimeriahkan oleh sejumlah kegiatan lainnya. Seperti umbul mantram atau pembacaan doa dan pagelaran wayang kulit yang akan digelar di Bok Teko (Balong) dan Kelurahan Sudiroprajan pada 28 Januari 2016. Disamping itu, untuk menyemarakkan Grebeg Sudiro, juga akan digelar bazar potensi dan wisata perahu hias di sepanjang Kali Pepe.
"Selain bisa melihat-lihat potensi yang dimiliki Kelurahan Sudiroprajan, pengunjung juga bisa menyusuri Kali Pepe dengan naik perahu hias. Per orangnya cukup membayar Rp10 ribu saja," katanya.
Lurah Sudiroprajan, Dalima, khusus untuk mempersiapkan wisata air Kali Pepe, masyarakat di sekitar sungai sudah sepakat untuk menjaga kebersihan sungai selama acara berlangsung. Bahkan, beberapa waktu ini sudah beberapa kali dilakukan pembersihan sungai.
"Kita sudah mengupayakan kebersihan Kali Pepe dengan mengadakan kerja bakti. Selain itu, dari Pemkot Surakarta juga sudah menerjunkan Dinas Pekerjaan Umum untuk membersihkan sendimentasi sungai. Dan untuk menjaga debit air, kita buat tanggul dari karung pasir. Ke depan rencananya akan dibuatkan pintu air di ujung Kali Pepe sehingga lebih mempermudah panitia untuk mengatur debit air," katanya.
Ia mengatakan, tahun ini merupakan kali ke sembilan event tahunan tersebut digelar. Dan untuk tahun ini panitia kembali menyiapkan dua jodang atau gunungan kue keranjang yang akan dikirab.
"Ya Gunungannya yang satu bentuknya bangunan Pasar Gede, sedangkan yang satu Klenteng Tien Kok Sie. Untuk total kue keranjang yang akan dikirab dan dibagikan nanti sebanyak satu ton," katanya.
Ia menambahkan, saat ini dua jodang atau gunungan untuk meletakkan kue keranjang tersebut masih dalam proses pengerjaan. Diharapkan, satu pekan sebelum pelaksanaan kirab, yakni pada 31 Januari 2016, sudah selesai dikerjakan.
Dikatakan adapun pelaksanaan kirab akan dimulai sekitar pukul 13.00 WIB dengan melalui rute Jalan Jenederal Sudirman, Jalan Mayor Sunaryo, Kapten Mulyadi, perempatan Ketandan, Jalan RE Martadinata, Jalan Cut Nyak Dien, Juanda, perempatan Warung Pelem, Urip Sumoharjo dan kembali ke Pasar Gede.
"Ya sebelum dikirab jodang kue keranjang akan didoakan di Klenteng Tien Kok Sie dan setelah dikirab akan langsung dibagikan kepada masyarakat," katanya.
Selain kirab budaya sebagai acara puncak, Grebeg Sudiro juga dimeriahkan oleh sejumlah kegiatan lainnya. Seperti umbul mantram atau pembacaan doa dan pagelaran wayang kulit yang akan digelar di Bok Teko (Balong) dan Kelurahan Sudiroprajan pada 28 Januari 2016. Disamping itu, untuk menyemarakkan Grebeg Sudiro, juga akan digelar bazar potensi dan wisata perahu hias di sepanjang Kali Pepe.
"Selain bisa melihat-lihat potensi yang dimiliki Kelurahan Sudiroprajan, pengunjung juga bisa menyusuri Kali Pepe dengan naik perahu hias. Per orangnya cukup membayar Rp10 ribu saja," katanya.
Lurah Sudiroprajan, Dalima, khusus untuk mempersiapkan wisata air Kali Pepe, masyarakat di sekitar sungai sudah sepakat untuk menjaga kebersihan sungai selama acara berlangsung. Bahkan, beberapa waktu ini sudah beberapa kali dilakukan pembersihan sungai.
"Kita sudah mengupayakan kebersihan Kali Pepe dengan mengadakan kerja bakti. Selain itu, dari Pemkot Surakarta juga sudah menerjunkan Dinas Pekerjaan Umum untuk membersihkan sendimentasi sungai. Dan untuk menjaga debit air, kita buat tanggul dari karung pasir. Ke depan rencananya akan dibuatkan pintu air di ujung Kali Pepe sehingga lebih mempermudah panitia untuk mengatur debit air," katanya.