"Kisruh utang Yunani mempengaruhi pasar keuangan Asia pagi ini, termasuk rupiah yang bergerak melemah terhadap dolar AS," kata Ekonom Samuel Sekuritas, Rangga Cipta.
Ia mengatakan Yunani menolak persyaratan tambahan yang diajukan oleh Uni Eropa, Dana Moneter Internasional dan Bank Sentral Eropa untuk pengucuran dana bantuan guna menyelesaikan utang yang jatuh tempo 30 Juni 2015.
"Dengan jatuh tempo utang yang datang pada 30 Juni, kepanikan mulai melanda, baik pasar keuangan Yunani maupun global," katanya
Di tengah situasi itu, dia menjelaskan, permintaan terhadap dolar AS akan meningkat dan pelaku pasar keuangan cenderung menempatkan dananya dalam bentuk mata uang yang masuk dalam kategori safe haven atau aman dari gejolak seperti dolar AS.
Di sisi lain, ia mengatakan, inflasi Juni yang diperkirakan lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya berpeluang menambah sentimen negatif terhadap pergerakan rupiah.
Analis Riset Mandiri Sekuritas Leo Rinaldy menambahkan bahwa Badan Pusat Statistik akan mengumumkan inflasi Juni pada 1 Juli dan dia memperkirakan inflasi akan sekitar 0,63 persen pada Juni atau lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya.
"Besaran Juni akan membentuk inflasi year-on-year sebesar 7,36 persen dari 6,8 persen pada periode yang sama tahun lalu," katanya.
Berita Terkait
Perusahaan di Banyumas Raya tidak terdampak fluktuasi kurs rupiah
Jumat, 3 Mei 2024 17:00 Wib
JNE Content Competition 2024 siapkan hadiah ratusan juta rupiah
Selasa, 30 April 2024 15:15 Wib
Purbalingga harapkan penguatan dolar berdampak pada peningkatan ekspor
Jumat, 19 April 2024 13:56 Wib
Pemkab Banyumas antisipasi inflasi akibat pelemahan rupiah
Kamis, 18 April 2024 13:34 Wib
Rupiah merosot ditutup Rp16.176 per dolar AS
Selasa, 16 April 2024 15:47 Wib
Rupiah terus merosot dekati Rp16 ribu per dolar AS
Rabu, 3 April 2024 10:07 Wib
Pemilik Biro Umrah Goldy Mixalmina jadi tersangka penipuan miliaran rupiah
Rabu, 6 Maret 2024 20:27 Wib
Pedagang Pasar Malam UMP catatkan omzet hingga jutaan rupiah
Kamis, 29 Februari 2024 11:33 Wib