Akibat Suhu yang Ekstrim Banyak Jamaah Haji Indonesia Kena "Heat Stroke"
"Air cukup dan tersedia," kata Abdul Djamil, di Mina, Sabtu malam, menjawab temuan Komisi Pengawas Haji Indonesia (KPHI) yang mengatakan banyak jamaah alami heat stroke saat di Arafah karena kekurangan cairan.
Abdul Djamil mengatakan, jika ada laporan kekuarangan air maka petugas akan secara langsung memasoknya jika ada persediaan. Selain itu juga akan meminta muassasah (swasta Arab Saudi yang menangani jamaah haji) untuk segera memenuhi kebutuhan jamaah.
Sebenarnya, kata dia, jamaah diberi minuman dua botol setiap kali makan, sehingga dalam satu hari mendapat enam botol.
Namun, katanya, pada saat wukuf, suhu mencapai 43 derajat yang merupakan suhu yang cukup tinggi. Pada saat wukuf, jamaah, termasuk negara lain, tinggal di tenda-tenda tanpa pendingin ruangan.
Cuaca ekstrem ini, katanya, mempengaruhi jamaah haji Indonesia yang memang sejak dari Tanah Air sudah memiliki penyakit atau beresiko tinggi.
Dirjen mengatakan, berdasarkan keterangan dari Balai Pengobatan Haji Indonesia, banyak jamaah yang sebelumnya sudah memiliki penyakit seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit bawaan lainnya.
Dirjen juga mengakui bahwa pada tahun ini jamaah lanjut usia lebih besar. Hal ini terkait kebijakan sisa kuota diutamakan diberikan kepada jamaah yang lanjut usia untuk bisa berhaji.
"Ini untuk memberi harapan untuk jamaah lanjut usia," katanya.
Dirjen juga memberi apresiasi kepada tim kesehatan yang telah bekerja keras untuk menangani pasien.
Sementara itu pasokan air bagi jamaah yakni sejak kemarin mabit atau bermalam di Mina, Dirjen mengatakan ada tambahan pasokan air. Selain diberikan dalam kemasan juga ada air-air di tempat-tempat khusus. Selain itu di Mina juga banyak toko-toko yang menyediakan kebutuhan jamaah haji, termasuk air.
Sebelumnya, KPHI mengatakan banyak jamaah haji terkena "heat stroke" bahkan empat meninggal karena kepanasan dan kurang minum sehingga pos kesehatan di Arafah kebanjiran jamaah yang sakit di akhir wukuf, Jumat sore.
"Cuaca panas 43 derajat celcius. Lima jam setelah wukuf ada 67 jamaah yang masuk ke pos kesehatan. Semua kekuangan cairan," kata Komisioner Komisi Pengawas Haji Indonesia, Abidinsyah Siregar, di Arafah, Arab Saudi, Jumat malam, saat menyampaikan evaluasi sementara pelaksanaan wukuf.
Abdul Djamil mengatakan, jika ada laporan kekuarangan air maka petugas akan secara langsung memasoknya jika ada persediaan. Selain itu juga akan meminta muassasah (swasta Arab Saudi yang menangani jamaah haji) untuk segera memenuhi kebutuhan jamaah.
Sebenarnya, kata dia, jamaah diberi minuman dua botol setiap kali makan, sehingga dalam satu hari mendapat enam botol.
Namun, katanya, pada saat wukuf, suhu mencapai 43 derajat yang merupakan suhu yang cukup tinggi. Pada saat wukuf, jamaah, termasuk negara lain, tinggal di tenda-tenda tanpa pendingin ruangan.
Cuaca ekstrem ini, katanya, mempengaruhi jamaah haji Indonesia yang memang sejak dari Tanah Air sudah memiliki penyakit atau beresiko tinggi.
Dirjen mengatakan, berdasarkan keterangan dari Balai Pengobatan Haji Indonesia, banyak jamaah yang sebelumnya sudah memiliki penyakit seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit bawaan lainnya.
Dirjen juga mengakui bahwa pada tahun ini jamaah lanjut usia lebih besar. Hal ini terkait kebijakan sisa kuota diutamakan diberikan kepada jamaah yang lanjut usia untuk bisa berhaji.
"Ini untuk memberi harapan untuk jamaah lanjut usia," katanya.
Dirjen juga memberi apresiasi kepada tim kesehatan yang telah bekerja keras untuk menangani pasien.
Sementara itu pasokan air bagi jamaah yakni sejak kemarin mabit atau bermalam di Mina, Dirjen mengatakan ada tambahan pasokan air. Selain diberikan dalam kemasan juga ada air-air di tempat-tempat khusus. Selain itu di Mina juga banyak toko-toko yang menyediakan kebutuhan jamaah haji, termasuk air.
Sebelumnya, KPHI mengatakan banyak jamaah haji terkena "heat stroke" bahkan empat meninggal karena kepanasan dan kurang minum sehingga pos kesehatan di Arafah kebanjiran jamaah yang sakit di akhir wukuf, Jumat sore.
"Cuaca panas 43 derajat celcius. Lima jam setelah wukuf ada 67 jamaah yang masuk ke pos kesehatan. Semua kekuangan cairan," kata Komisioner Komisi Pengawas Haji Indonesia, Abidinsyah Siregar, di Arafah, Arab Saudi, Jumat malam, saat menyampaikan evaluasi sementara pelaksanaan wukuf.