Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kota Pekalongan Wismo Adityo di Pekalongan, Senin, mengatakan hingga menjelang akhir 2014 ekspor produk industri dan kerajinan tidak ada peningkatan yang signifikan karena jumlah eksportir masih stagnan.
"Saat ini pemain ekspor hanya sekitar delapan sampai sembilan perusahaan dan setiap tahunnya jumlah ini cenderung tidak berubah. Belum ada eksportir baru," katanya.
Menurut dia, untuk mendongkrak peningkatan produk industri dan kerajinan ke luar negeri maka pengusaha harus berani terjun dan mengambangkan usahanya melalui ekspor.
"Perlu keberanian mengambil risiko oleh para pengusaha agar bisa merambah ke sektor ekspor. Akan tetapi jika itu sukses dilakukan maka kemajuan ekonomi daerah akan mengalami peningkatan," katanya.
Menyinggung mengenai pemberlakuan AFTA 2015, ia mengajak pada para pelaku usaha tidak berpikir negatif mengenai AFTA serta menyambutnya dengan optimistis.
"Jangan berpikir AFTA momok bagi ekonomi kita. Akan tetapi sebaliknya kita harus berpikir bahwa AFTA adalah sebuah 'bidadari' yang harus disambut dengan penuh optimistis," katanya.