Solo (ANTARA) - Nahdlatul Ulama mendukung perusahaan asal Solo, Jawa Tengah, PT Hati Barokah Investama (HBI), menjadi operator atau penyedia katering jamaah haji dan umrah selama di Arab Saudi.
"Kami apresiasi perusahaan ini sudah tembus pasar internasional," kata Ketua Pengurus Besar NU Ahmad Fahrur Rozi Burhan pada kunjungannya ke Kali Pepe Land Boyolali, Senin.
Ia mengatakan perusahaan tersebut tidak hanya akan melayani jamaah haji dan umrah asal Indonesia tetapi juga dari Asia Tenggara.
"Ini langkah maju, kami apresiasi perusahaan pribumi. Apalagi Pak Puspo (pemilik perusahaan, red.) sudah punya pengalaman 30 tahun di bidang kuliner," katanya.
Ia mengatakan capaian tersebut juga merupakan langkah yang bagus bagi Indonesia untuk mengenalkan kuliner Indonesia ke pasar internasional.
Di sisi lain, capaian ini juga akan membuka lapangan kerja baru.
"Akan ada berapa orang yang dikirim ke sana. Ini punya efek kebangkitan ekonomi UKM. Kalau katering Indonesia bisa berjaya di sana maka akan banyak bahan dari Indonesia yang diekspor ke sana, bisa beras, sayuran, ikan, lauk-pauk, hal-hal yang khas Indonesia," katanya.
Apalagi, dikatakannya, setiap tahun ada jutaan anggota jamaah umrah yang datang ke Arab Saudi. Khusus dari Indonesia, jumlah anggota jamaah umrah bisa mencapai 1,3 juta orang setiap tahun.
"Ini akan dinaikkan pada tahun 2030, mungkin akan naik 3-5 kali lipat dibandingkan saat ini. Jadi ini peluang besar. Supaya ada ekosistem haji, jamaah haji kita ini kan besar sekali datang ke Saudi Arabia, bisa 200.000 orang dalam setahun," katanya.
Ia berharap, sebagai negara Muslim terbesar di dunia, Indonesia tidak hanya mengirimkan uang dan jamaah ke Arab Saudi tetapi juga mendatangkan banyak devisa bagi negara.
"Jamaah dapat makanan berkualitas dan halal, pendapatan jadi devisa dan meningkatkan pajak. Saya juga mendukung pengusaha Muslim karena mereka tentu bayar zakat. Ya bayar pajak, ya zakat," katanya.
HBI merupakan induk dari PT Halalan Thayyiban Indonesia Tbk. (PT HATI) yang merupakan bagian dari Wong Solo Grup.
Pemilik Wong Solo Grup Puspo Wardoyo menyatakan kesiapan sebagai operator katering bagi jamaah haji dan umrah.
"Kami akan membawa tenaga kerja, mengoperasikan (di Arab Saudi, red.) semua. Kami juga punya komitmen pada bahan baku. Dampaknya bagi masyarakat Indonesia, kami akan memberikan kontribusi pada jamaah haji Indonesia, khususnya terkait masakan," katanya.
Ia mengatakan pengalamannya membuka restoran dan bisnis katering di sejumlah negara cukup menjadi bekal.
"Di Jeddah ada tiga, Malaysia ada 12 outlet. Di sana mereka cocok, artinya masakan saya bisa dicicipi setiap orang. Yang kami bangun untuk jamaah haji ini bukan sekadar masakan yang fresh (segar) tapi juga citarasa," katanya.
"Kami apresiasi perusahaan ini sudah tembus pasar internasional," kata Ketua Pengurus Besar NU Ahmad Fahrur Rozi Burhan pada kunjungannya ke Kali Pepe Land Boyolali, Senin.
Ia mengatakan perusahaan tersebut tidak hanya akan melayani jamaah haji dan umrah asal Indonesia tetapi juga dari Asia Tenggara.
"Ini langkah maju, kami apresiasi perusahaan pribumi. Apalagi Pak Puspo (pemilik perusahaan, red.) sudah punya pengalaman 30 tahun di bidang kuliner," katanya.
Ia mengatakan capaian tersebut juga merupakan langkah yang bagus bagi Indonesia untuk mengenalkan kuliner Indonesia ke pasar internasional.
Di sisi lain, capaian ini juga akan membuka lapangan kerja baru.
"Akan ada berapa orang yang dikirim ke sana. Ini punya efek kebangkitan ekonomi UKM. Kalau katering Indonesia bisa berjaya di sana maka akan banyak bahan dari Indonesia yang diekspor ke sana, bisa beras, sayuran, ikan, lauk-pauk, hal-hal yang khas Indonesia," katanya.
Apalagi, dikatakannya, setiap tahun ada jutaan anggota jamaah umrah yang datang ke Arab Saudi. Khusus dari Indonesia, jumlah anggota jamaah umrah bisa mencapai 1,3 juta orang setiap tahun.
"Ini akan dinaikkan pada tahun 2030, mungkin akan naik 3-5 kali lipat dibandingkan saat ini. Jadi ini peluang besar. Supaya ada ekosistem haji, jamaah haji kita ini kan besar sekali datang ke Saudi Arabia, bisa 200.000 orang dalam setahun," katanya.
Ia berharap, sebagai negara Muslim terbesar di dunia, Indonesia tidak hanya mengirimkan uang dan jamaah ke Arab Saudi tetapi juga mendatangkan banyak devisa bagi negara.
"Jamaah dapat makanan berkualitas dan halal, pendapatan jadi devisa dan meningkatkan pajak. Saya juga mendukung pengusaha Muslim karena mereka tentu bayar zakat. Ya bayar pajak, ya zakat," katanya.
HBI merupakan induk dari PT Halalan Thayyiban Indonesia Tbk. (PT HATI) yang merupakan bagian dari Wong Solo Grup.
Pemilik Wong Solo Grup Puspo Wardoyo menyatakan kesiapan sebagai operator katering bagi jamaah haji dan umrah.
"Kami akan membawa tenaga kerja, mengoperasikan (di Arab Saudi, red.) semua. Kami juga punya komitmen pada bahan baku. Dampaknya bagi masyarakat Indonesia, kami akan memberikan kontribusi pada jamaah haji Indonesia, khususnya terkait masakan," katanya.
Ia mengatakan pengalamannya membuka restoran dan bisnis katering di sejumlah negara cukup menjadi bekal.
"Di Jeddah ada tiga, Malaysia ada 12 outlet. Di sana mereka cocok, artinya masakan saya bisa dicicipi setiap orang. Yang kami bangun untuk jamaah haji ini bukan sekadar masakan yang fresh (segar) tapi juga citarasa," katanya.