Purbalingga (ANTARA) - Dinas Pertanian (Dinpertan) Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, memastikan stok pupuk bersubsidi untuk memenuhi kebutuhan petani pada musim tanam kedua tahun 2018/2019 dalam posisi aman.
"Dukungan pupuk bersubsidi sektor pertanian di Kabupaten Purbalingga untuk tahun 2019 terdiri atas 13.680 ton pupuk urea, 695 ton pupuk ZA, 530 ton pupuk SP 36, 4.467 ton pupuk NPK, dan 524 ton pupuk organik," kata Kepala Dinpertan Kabupaten Purbalingga Lily Purwati di Purbalingga, Selasa.
Ia mengatakan berdasarkan data hingga tanggal 8 April 2019, realisasi penyaluran pupuk bersubsidi dengan menggunakan Kartu Tani rata-rata masih di bawah 50 persen.
Dalam hal ini, pupuk yang telah disalurkan terdiri atas urea sebanyak 1.325 ton, SP-36 sebanyak 62 ton, ZA sebanyak 13 ton, NPK sebanyak 744 ton, dan organik sebanyak 26 ton.
"Alhamdulillah selama ini alokasi pupuk bersubsidi untuk petani di Kabupaten Purbalingga cukup tersedia," katanya.
Terkait dengan transaksi penyaluran pupuk bersubsidi menggunakan Kartu Tani, dia mengatakan Kabupaten Purbalingga pada tahun 2018 menempati peringkat ketujuh se-Jawa Tengah dan pada tahun 2019 menduduki peringkat kedua se-Jateng setelah Kabupaten Temanggung.
Menurut dia, hal itu mengindikasikan bahwa penggunaan Kartu Tani sudah dianggap penting oleh petani di Kabupaten Purbalingga. "Mudah-mudahan dapat dipertahankan," katanya.
Sebelumnya, Lily menargetkan luasan tanaman padi di Kabupaten Purbalingga pada musim tanam kedua tahun 2018/2019 minimal mencapai 20.674 hektare.
"Lahan sawah seluas 20.674 hektare itu bisa dua kali tanam sehingga dalam setahun luasannya mencapai 41.348 hektare. Namun ada juga sawah yang airnya selalu tersedia sehingga bisa tiga kali tanam padi dalam setahun. Dengan demikian, luasan tanam pada pada musim tanam Oktober 2018 hingga September 2019, kami targetkan sebesar 42.000 hektare," katanya.
"Dukungan pupuk bersubsidi sektor pertanian di Kabupaten Purbalingga untuk tahun 2019 terdiri atas 13.680 ton pupuk urea, 695 ton pupuk ZA, 530 ton pupuk SP 36, 4.467 ton pupuk NPK, dan 524 ton pupuk organik," kata Kepala Dinpertan Kabupaten Purbalingga Lily Purwati di Purbalingga, Selasa.
Ia mengatakan berdasarkan data hingga tanggal 8 April 2019, realisasi penyaluran pupuk bersubsidi dengan menggunakan Kartu Tani rata-rata masih di bawah 50 persen.
Dalam hal ini, pupuk yang telah disalurkan terdiri atas urea sebanyak 1.325 ton, SP-36 sebanyak 62 ton, ZA sebanyak 13 ton, NPK sebanyak 744 ton, dan organik sebanyak 26 ton.
"Alhamdulillah selama ini alokasi pupuk bersubsidi untuk petani di Kabupaten Purbalingga cukup tersedia," katanya.
Terkait dengan transaksi penyaluran pupuk bersubsidi menggunakan Kartu Tani, dia mengatakan Kabupaten Purbalingga pada tahun 2018 menempati peringkat ketujuh se-Jawa Tengah dan pada tahun 2019 menduduki peringkat kedua se-Jateng setelah Kabupaten Temanggung.
Menurut dia, hal itu mengindikasikan bahwa penggunaan Kartu Tani sudah dianggap penting oleh petani di Kabupaten Purbalingga. "Mudah-mudahan dapat dipertahankan," katanya.
Sebelumnya, Lily menargetkan luasan tanaman padi di Kabupaten Purbalingga pada musim tanam kedua tahun 2018/2019 minimal mencapai 20.674 hektare.
"Lahan sawah seluas 20.674 hektare itu bisa dua kali tanam sehingga dalam setahun luasannya mencapai 41.348 hektare. Namun ada juga sawah yang airnya selalu tersedia sehingga bisa tiga kali tanam padi dalam setahun. Dengan demikian, luasan tanam pada pada musim tanam Oktober 2018 hingga September 2019, kami targetkan sebesar 42.000 hektare," katanya.