BPSDA Revisi Pengoperasian Pintu Wilalung
"Aturan lama, pintu air menuju aliran Sungai Juwana bisa dibuka ketika debit air di pintu wilalung atau dikenal sebagai Bangunan Pengendali Banjir Wilalung Lama (BPBWL) di Desa Kalirejo, Kecamatan Undaan, Kudus, mencapai 1.000 meter kubik," ujarnya, di Kudus, Kamis.
Akan tetapi, lanjut dia, aturan yang lama tersebut sudah diubah, menyusul ada beberapa titik tanggul yang berpotensi limpas, ketika debit air mencapai 850 meter kubik per detik tidak segera dialirkan ke Sungai Juwana.
Dengan adanya kesepakatan bersama antara Kabupaten Kudus, Demak dan Jepara yang dimediasi oleh Wakil Gubernur Jateng beberapa waktu lalu, maka beban Sungai Wulan yang mengarah ke Demak dan Jepara bisa dikurangi ketika debit air di pintu wilalung sudah mencapai 850 meter kubik.
Untuk membuka pintu menuju aliran Sungai Juwana, kata dia, tetap mempertimbangkan kondisi sungai, agar tidak menimbulkan dampak banjir di daerah aliran sungai tersebut.
Beberapa waktu lalu, kata dia, pintu air menuju Sungai Juwana memang sempat dibuka, ketika debit air baru mencapai 700 meter kubik, mengingat ada beberapa tanggul di Sungai Wulan yang berada di Kabupaten Demak kondisinya berpotensi limpas.
Terlebih lagi, di wilayah aliran Sungai Juwana juga tidak turun hujan sehingga dinilai mampu menerima kiriman air tersebut.
Terkait dengan sampah yang sering menumpuk di pintu wilalung ketika debit air meningkat, kata dia, sudah diantisipasi dengan memotong pintu menuju aliran Sungai Wulan.
Apabila masih ada sampah yang menyangkut di pintu, maka petugas lapangan terpaksa mengambilnya secara manual agar tidak menyebabkan air di bendung wilalung limpas menuju Sungai Juwana.
Upaya lain yang ditempuh Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Serang Lusi Juwana (BPSDA Seluna), yakni dengan mengingatkan masyarakat di wilayah alirah Sungai dari Waduk Kedung Ombo agar tidak membuang sampah di aliran sungai.
"Masing-masing kepala daerah juga diharapkan bersedia mengajak warganya untuk tidak membuang sampah di aliran sungai, karena mengganggu kelancaran arus air di sungai," ujarnya.
Debit air di Bendung Wilalung hari ini (9/1) pukul 09.00 WIB mencapai 609 meter kubik per detik.
Berdasarkan ketentuan, kiriman air yang melebihi batas 500 meter kubik per detik merupakan kategori status siaga dua terhadap bahaya banjir.
Sedangkan debit air antara 400-500 meter kubik per detik berstatus siaga siaga I dan debit air 500-650 meter kubik per detik berstatus siaga II, dan debit air lebih dari 650 meter kubik per detik berstatus siaga III.