Kebakaran Ludeskan Satu Rumah
Kebakaran tersebut sekitar pukul 14.00 WIB, akan tetapi tidak ada korban jiwa karena penghuni rumah sedang bepergian.
Seorang saksi yang juga tetangga korban, Enny (41), mengaku pertama kali melihat kepulan asap dari belakang rumah korban karena rumahnya di belakang, berhimpitan dengan rumah korban.
"Saya setelah melihat kepulan asap yang muncul dari rumah korban langsung minta tolong warga sekitar untuk membantu memadamkan api. Saya khawatir api merembet ke rumah saya," katanya.
Warga kemudian banyak yang memanjat tembok dan memadamkan api dengan alat seadanya, tetapi api semakin besar dan akhirnya warga menghubungi petugas pemadam kebakaran yang berkedudukan di Solo.
Petugas dengan sebanyak lima mobil pemadam kebakaran, sekitar 15 menit kemudian datang ke lokasi dan berupaya memadamkan api yang sudah menghabiskan rumah korban di bagian belakang tersebut.
Petugas pemadam memerlukan waktu sekitar satu jam untuk berhasil menjinakan kobaran api.
Seorang anak korban bernama Taufan mengaku mendapat telepon dari ketua RT setempat yang isinya meminta pulang ke rumah. Ketika itu dirinya bersama keluarga sedang makan siang di satu rumah makan.
"Saya terkejut setelah melihat rumah terbakar. Saya berupaya membuka pintu rumah, api di ruang bagian belakang sudah membesar," katanya.
Taufan dibantu oleh warga sekitar berhasil menyelamatkan dua mobil dan sepeda motor yang diparkir di garasi, serta sejumlah mebel lainnya. Rumah di bagian depan belum sempat terbakar.
"Saya saat datang, rumah bagian depan belum sempat terbakar sehingga berhasil menyelamatkan dua mobil dan dua sepeda motornya," katanya.
Ia mengatakan, kerugian akibat peristiwa itu diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
"Penyebab kebakaran diduga akibat adanya korsleting listrik di salah satu ruangan rumahnya," katanya.
Pihak Kepolisian Sektor Kartasura saat ini sedang melakukan olah tempat kejadian untuk mengetahui penyebab munculnya api yang meludeskan rumah milik Farid itu.