Legislator: Potensi angkutan barang lewat KA masih sangat besar
Semarang (ANTARA) - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Bambang Haryo Soekartono menyebutkan bahwa potensi pengembangan angkutan barang melalui jalur kereta api (KA) masih sangat besar.
"Dulu dengan adanya 'double track' itu, pemerintah mempunyai target KA barang bisa mengangkut sekitar satu juta teus setiap tahun," katanya, saat tinjauan di Stasiun Tawang, Semarang, Selasa.
Saat ini, kata dia, volume pengangkutan logistik melalui KA barang masih mencapai 300 ribu teus yang berarti masih sepertiga dari target yang ditetapkan pada 2015.
Padahal, ia mengatakan bahwa target pengembangan angkutan KA barang itu dilakukan pada zaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan pembangunan jalur "double track" Jakarta-Surabaya.
Karena itu, kata dia, pemerintah mempunyai kewajiban untuk mendorong agar angkutan logistik yang selama ini melalui jalan raya bisa sebagian dialihkan ke angkutan KA.
"Karena dengan target satu juta teus ini sebenarnya enggak ada apa-apanya, tapi paling tidak ini juga bisa mengurangi kepadatan (kendaraan, red.) yang ada di jalur jalan raya," katanya.
Menurut dia, permasalahan yang kendala dalam pemenuhan target pengembangan angkutan KA barang itu bisa saja dari berbagai faktor.
"Pertama, adalah permasalahan ketersediaan angkutan, dan kedua biasanya masalah tarif. Saya enggak ngerti problemnya apa kira-kira, tetapi pemerintah harus hadir," katanya.
Pemerintah, kata dia, harus hadir ikut mendorong agar percepatan pertumbuhan distribusi barang atau logistik menggunakan angkutan KA bisa meningkat.
"Saya juga mendorong peningkatan keselamatan dengan merealisasikan anggaran keselamatan, IMO (Infrastructure Maintenance Operation) yang saat ini di potong Kementrian Keuangan, tinggal 25 persen dari rencana anggaran keselamatan," katanya.
Bambang menegaskan bahwa pemerintah harus merealisasikan anggaran keselamatan sesuai dengan kebutuhan karena keselamatan publik tak terhingga nilainya.
"Bahkan, jauh lebih tinggi daripada anggaran APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) kita," katanya.
Sementara itu, Kepala PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 4 Daniel Johannes Hutabarat menyampaikan dukungannya dalam peningkatan volume angkutan penumpang maupun angkutan barang menggunakan kereta api.
Apalagi, kata dia, KAI memiliki potensi besar dalam memberikan solusi transportasi yang efisien dan ramah lingkungan.
Untuk volume angkutan barang menggunakan KA barang di wilayah Daop 4 Semarang, kata dia, sampai dengan bulan September tahun 2024 mencapai 187.216 ton, atau meningkat 6 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023 yang tercatat sebanyak 177.390 ton.
Baca juga: Legislator dorong pengembangan KRL Semarang menuju Solo-Yogyakarta
"Dulu dengan adanya 'double track' itu, pemerintah mempunyai target KA barang bisa mengangkut sekitar satu juta teus setiap tahun," katanya, saat tinjauan di Stasiun Tawang, Semarang, Selasa.
Saat ini, kata dia, volume pengangkutan logistik melalui KA barang masih mencapai 300 ribu teus yang berarti masih sepertiga dari target yang ditetapkan pada 2015.
Padahal, ia mengatakan bahwa target pengembangan angkutan KA barang itu dilakukan pada zaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan pembangunan jalur "double track" Jakarta-Surabaya.
Karena itu, kata dia, pemerintah mempunyai kewajiban untuk mendorong agar angkutan logistik yang selama ini melalui jalan raya bisa sebagian dialihkan ke angkutan KA.
"Karena dengan target satu juta teus ini sebenarnya enggak ada apa-apanya, tapi paling tidak ini juga bisa mengurangi kepadatan (kendaraan, red.) yang ada di jalur jalan raya," katanya.
Menurut dia, permasalahan yang kendala dalam pemenuhan target pengembangan angkutan KA barang itu bisa saja dari berbagai faktor.
"Pertama, adalah permasalahan ketersediaan angkutan, dan kedua biasanya masalah tarif. Saya enggak ngerti problemnya apa kira-kira, tetapi pemerintah harus hadir," katanya.
Pemerintah, kata dia, harus hadir ikut mendorong agar percepatan pertumbuhan distribusi barang atau logistik menggunakan angkutan KA bisa meningkat.
"Saya juga mendorong peningkatan keselamatan dengan merealisasikan anggaran keselamatan, IMO (Infrastructure Maintenance Operation) yang saat ini di potong Kementrian Keuangan, tinggal 25 persen dari rencana anggaran keselamatan," katanya.
Bambang menegaskan bahwa pemerintah harus merealisasikan anggaran keselamatan sesuai dengan kebutuhan karena keselamatan publik tak terhingga nilainya.
"Bahkan, jauh lebih tinggi daripada anggaran APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) kita," katanya.
Sementara itu, Kepala PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 4 Daniel Johannes Hutabarat menyampaikan dukungannya dalam peningkatan volume angkutan penumpang maupun angkutan barang menggunakan kereta api.
Apalagi, kata dia, KAI memiliki potensi besar dalam memberikan solusi transportasi yang efisien dan ramah lingkungan.
Untuk volume angkutan barang menggunakan KA barang di wilayah Daop 4 Semarang, kata dia, sampai dengan bulan September tahun 2024 mencapai 187.216 ton, atau meningkat 6 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023 yang tercatat sebanyak 177.390 ton.
Baca juga: Legislator dorong pengembangan KRL Semarang menuju Solo-Yogyakarta