Purbalingga (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, bekerja sama dengan Perumda Puspahastama -BUMD milik Pemerintah Kabupaten Purbalingga yang bergerak di bidang pangan-menggelar Gerakan Pangan Murah.
Kegiatan dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia Tahun 2024 itu digelar di halaman parkir Kantor Kelurahan Kandanggampang Kecamatan Purbalingga Kabupaten Purbalingga, Rabu.
Subkoordinator Ketersediaan Pangan DKPP Kabupaten Purbalingga Yudi Prasanto mengatakan Gerakan Pangan Murah tersebut digelar serentak di berbagai wilayah Indonesia sesuai dengan arahan Badan Pangan Nasional (Bapanas).
"Kami usahakan harga komoditas yang dijual dalam kegiatan ini lebih murah dari pasar karena daya beli masyarakat saat ini sedang turun," katanya.
Ia mencontohkan harga gula pasir yang dijual dalam Gerakan Pangan Murah hanya sebesar Rp16.500 per kilogram, sehingga lebih murah dari harga pasar yang mencapai Rp17.500/kg.
Selain gula pasir, kata dia, Gerakan Pangan Murah juga menyediakan beras SPHP yang dijual dengan harga Rp11.500/kg, telur Rp24.500/kilogram, bawang merah Rp23.000/kg, bawang putih Rp36.000/kg, dan minyak goreng kemasan dari berbagai merek yang dijual dengan harga murah.
"Dalam kegiatan ini, kami menyediakan 2 ton beras SPHP, 50 kg bawang merah, 20 kg bawang putih, 200 kg gula pasir, 200 kg telur, serta komoditas lainnya. Kami berharap kegiatan ini dapat meringankan beban ekonomi masyarakat dan membantu mereka memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari dengan harga yang lebih terjangkau," katanya.
Yudi mengatakan, pihaknya bersama Perumda Puspahastama akan kembali menggelar Gerakan Pangan Murah bersamaan dengan Aksi Borong Sayur Petani Purbalingga di area parkir selatan Gelanggang Olahraga Goentoer Darjono pada hari Jumat (18/10).
Salah seorang warga Kelurahan Kedunggampang, Yusi mengakui harga berbagai komoditas yang dijual dalam Gerakan Pangan Murah jauh lebih murah dari harga di pasar.
"Kalau di pasar, harga beras bisa mencapai Rp13.500-Rp14.000/kg, di sini cuma Rp11.500/kg, sedangkan telur yang biasanya berkisar Rp26.000-Rp27.000/kg, di sini hanya Rp24.500/kg. Jadi, alhamdulillah sangat membantu kami," katanya.
Baca juga: Pemkab Batang gencarkan gerakan pangan murah cegah inflasi