Semarang (ANTARA) - Satu dekade Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) membersamai seluruh penduduk Indonesia, BPJS Kesehatan terus bertransformasi menyediakan berbagai kemudahan bagi peserta untuk mengakses pelayanan kesehatan, salah satunya melalui sistem antrean online pada Aplikasi Mobile JKN.
Vivi Anggraini (29), terdata sebagai peserta JKN yang didaftarkan dan dibayarkan iurannya oleh Pemerintah zpusat, ia sangat merasakan betul berbagai kemajuan layanan serta kecanggihan Program JKN dalam memberikan kemudahan, kecepatan serta ketepatan akses pelayanan kesehatan.
“Saya sudah lama terdaftar sebagai peserta JKN, bahkan sejak sebelum menikah pada tahun 2016, hingga saat ini saya sudah memiliki anak. Dari memanfaatkan JKN dari masih serbamanual, hingga saat ini untuk antre saja saya bisa ambil nomor lewat Aplikasi Mobile JKN,” tuturnya. Senin (02/09).
Vivi mengakui, perbedaan mencolok beberapa tahun silam dengan kondisi saat ini salah satunya berkat adanya Aplikasi Mobile JKN. Sekian kali memanfaatkan pelayanan kesehatan, fitur antrean online menjadi fitur andalannya, untuk memangkas waktu di tengah kesibukkannya sebagai ibu rumah tangga.
“Dengan adanya antrean online, saya jauh menghemat waktu. Ibaratnya, kita memesan tempat dulu dari rumah. Tidak perlu ke rumah sakit lebih awal untuk ambil antrean, belum lagi jika praktek dokternya sore atau malam kita harus menunggu lagi cukup lama, atau harus pulang dulu dan kembali ke rumah sakit jika sudah mendekati waktu praktik,” tambah Vivi.
Vivi berujar, aktifitas semacam itu tentu memakan waktu dan tenaga ekstra bagi dirinya. Ia menganalogikan seperti kerja dua kali. Apalagi, jarak tempat tinggalnya dengan rumah sakit relatif jauh serta daerah padat lalu lintas yang seringkali terjadi kemacetan.
“Sudah pasti, hadirnya antrean online ini sangat membantu bagi saya. Apalagi anak saya saat ini sudah ada dua. Saya lebih efektif ngurus rumah dan anak dulu, sambil mengecek nomor antrean sudah sampai mana. Jika sudah dekat saya tinggal berangkat menuju rumah sakit.Waktu saya jadi lebih efektif dan tidak terburu-buru” tegasnya.
Selain antrean online, Vivi tak kalah takjub proses administrasi juga terasa lebih mudah dan tidak berbelit-belit. Pada awal-awal program JKN, ia harus membawa berkas-berkas untuk proses administrasi di faskes. Namun, saat ini cukup menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK) pada masing-masing Kartu Tanda Penduduk (KTP) saja.
“Bahkan kartu JKN juga sudah ada versi digitalnya di Aplikasi Mobile JKN,” ujarnya.
Contohnya, seperti saat ini Vivi kontrol kedua setelah melakukan operasi amandel. Ia, tak perlu membawa dokumen apa-apa lagi juga tidak perlu pusing waktu karena sudah pakai antrean online di Aplikasi Mobile JKN.
“Alhamdulillah, senang sekali dengan adanya Program JKN. Selain kemudahannya, saya merasa sangat terbantu karena saya dua kali melahirkan juga dijamin oleh Program JKN,” tambahnya.
Menurut Vivi, selama proses kehamilan hingga melahirkan pelayanan yang diberikan oleh fasilitas kesehatan baik di tingkat pertama maupun di tingkat lanjutan sangat mudah dan informatif. Seluruh tenaga medis sangat ramah dan tidak segan membantu kebutuhan peserta. Bahkan petugas membantunya mendaftarkan bayi baru lahir menjadi peserta Program JKN.
“Kita memang tidak mengharap sakit, tetapi bagi saya Program JKN itu seperti kartu sakti. karena kalau tidak menjadi peserta Program JKN, saya merasa was-was dan tidak tenang, karena ketika sakit itu biaya yang dikeluarkan pun tidak sedikit” tambahnya.
Sebagai ibu rumah tangga yang mengandalkan hasil mata pencaharian dari sang suami, Vivi sangat bersyukur dan terbantu dengan adanya Program JKN. Ia merasa pemerintah masih memperhatikan dirinya dan keluarganya.
“Terimakasih kepada BPJS Kesehatan dan pemerintah sudah memberikan jaminan Kesehatan, alhamdulillah bisa meringankan beban kami, jadi dengan adanya Program Jaminan Kesehatan Nasional dari pemerintah, kebutuhan biaya Kesehatan bisa dialihkan untuk kebutuhan biaya yang lainnya” ucapnya haru. ***