Baznas Banjarnegara gelar pelatihan usaha bagi 80 penerima zakat
Banjarnegara (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, menggelar Pelatihan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) bagi 80 orang mustahiq atau penerima zakat di wilayah ini untuk meningkatkan perekonomian keluarga.
Saat pembukaan pelatihan di Sasana Bakti Praja, Banjarnegara, Selasa, Sekretaris Baznas Banjarnegara H Eko Junaidi mengatakan kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya Baznas Banjarnegara untuk membantu para penerima zakat keluar dari lingkaran kemiskinan.
Menurut dia, pelatihan tersebut bertujuan untuk membekali peserta dengan keterampilan baru guna meningkatkan ekonomi keluarga dan mengurangi kemiskinan.
"Melalui pelatihan ini, diharapkan para mustahiq dapat memperoleh keterampilan baru yang dapat mereka gunakan untuk membuka usaha dan meningkatkan penghasilan," katanya pula.
Dalam hal ini, kata dia lagi, pelatihan dilaksanakan selama 3-10 hari dengan materi yang berbeda-beda untuk setiap kejuruan, yakni laundry, barbershop, teknisi las, dan pertukangan kayu.
Menurut dia, pelatihan las listrik dan tukang kayu dilaksanakan di lingkungan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Banjarnegara, sedangkan pelatihan barbershop dan laundry dilaksanakan di Gedung Baznas Banjarnegara.
Wakil Ketua Baznas Banjarnegara H Suahardi Ahmad mengatakan pihaknya menyediakan dana sebesar Rp228 juta untuk pelaksanaan pelatihan UEP yang meliputi pembiayaan pelatihan, konsumsi, dan peralatan bagi para peserta.
Menurut dia, pihaknya juga akan melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap para peserta setelah selesai pelatihan.
"Selain pelatihan UEP, Baznas Banjarnegara juga memiliki berbagai program lain untuk membantu mustahiq, seperti program zakat produktif, program kesehatan, dan program pendidikan," katanya.
Ia mengharapkan dengan berbagai program ini, para penerima zakat di Kabupaten Banjarnegara dapat hidup lebih sejahtera dan mandiri.
Asisten Pembangunan Sekretaris Daerah Banjarnegara Riatmodjo Ponco Nugroho mengimbau para peserta untuk mengikuti pelatihan dengan sungguh-sungguh dan menerapkan ilmu yang diperoleh sebaik-baiknya.
"Jangan jual alat-alat yang diberikan, karena akan ada pengawasan dan survei dari Baznas," katanya.
Ia mengharapkan pelatihan UEP tersebut dapat menjadi bekal bagi para penerima zakat untuk meningkatkan taraf hidup peserta dan keluarga.
Dengan memiliki keterampilan baru, kata dia, para penerima zakat dapat membuka usaha dan meningkatkan penghasilan, sehingga lambat laun dapat keluar dari lingkaran kemiskinan dan menjadi muzaki (pemberi zakat) bukan lagi menjadi mustahiq.
Baca juga: Baznas Kota Semarang raih ISO, Arnaz: Agar layanan makin prima
Saat pembukaan pelatihan di Sasana Bakti Praja, Banjarnegara, Selasa, Sekretaris Baznas Banjarnegara H Eko Junaidi mengatakan kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya Baznas Banjarnegara untuk membantu para penerima zakat keluar dari lingkaran kemiskinan.
Menurut dia, pelatihan tersebut bertujuan untuk membekali peserta dengan keterampilan baru guna meningkatkan ekonomi keluarga dan mengurangi kemiskinan.
"Melalui pelatihan ini, diharapkan para mustahiq dapat memperoleh keterampilan baru yang dapat mereka gunakan untuk membuka usaha dan meningkatkan penghasilan," katanya pula.
Dalam hal ini, kata dia lagi, pelatihan dilaksanakan selama 3-10 hari dengan materi yang berbeda-beda untuk setiap kejuruan, yakni laundry, barbershop, teknisi las, dan pertukangan kayu.
Menurut dia, pelatihan las listrik dan tukang kayu dilaksanakan di lingkungan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Banjarnegara, sedangkan pelatihan barbershop dan laundry dilaksanakan di Gedung Baznas Banjarnegara.
Wakil Ketua Baznas Banjarnegara H Suahardi Ahmad mengatakan pihaknya menyediakan dana sebesar Rp228 juta untuk pelaksanaan pelatihan UEP yang meliputi pembiayaan pelatihan, konsumsi, dan peralatan bagi para peserta.
Menurut dia, pihaknya juga akan melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap para peserta setelah selesai pelatihan.
"Selain pelatihan UEP, Baznas Banjarnegara juga memiliki berbagai program lain untuk membantu mustahiq, seperti program zakat produktif, program kesehatan, dan program pendidikan," katanya.
Ia mengharapkan dengan berbagai program ini, para penerima zakat di Kabupaten Banjarnegara dapat hidup lebih sejahtera dan mandiri.
Asisten Pembangunan Sekretaris Daerah Banjarnegara Riatmodjo Ponco Nugroho mengimbau para peserta untuk mengikuti pelatihan dengan sungguh-sungguh dan menerapkan ilmu yang diperoleh sebaik-baiknya.
"Jangan jual alat-alat yang diberikan, karena akan ada pengawasan dan survei dari Baznas," katanya.
Ia mengharapkan pelatihan UEP tersebut dapat menjadi bekal bagi para penerima zakat untuk meningkatkan taraf hidup peserta dan keluarga.
Dengan memiliki keterampilan baru, kata dia, para penerima zakat dapat membuka usaha dan meningkatkan penghasilan, sehingga lambat laun dapat keluar dari lingkaran kemiskinan dan menjadi muzaki (pemberi zakat) bukan lagi menjadi mustahiq.
Baca juga: Baznas Kota Semarang raih ISO, Arnaz: Agar layanan makin prima